Labubu: Boneka Imut-Ngeri yang Sukses Jadi Fenomena Pop Culture Global

Doc/Foto/Ist--

Kelangkaan Produk: Edisi terbatas membuat orang berlomba-lomba mendapatkan varian tertentu.

Blind Box Effect: Sistem blind box membuat penggemar membeli beberapa kotak sekaligus demi mendapatkan varian yang diinginkan.

Komunitas dan Sosial: Antrean juga menjadi ajang pertemuan komunitas penggemar yang ingin berbagi pengalaman dan bertukar Labubu.

6. KONTROVERSI DAN KRITIK

Sebagai produk yang sangat populer, Labubu tak lepas dari kontroversi dan kritik. Beberapa isu yang muncul antara lain:

Sistem Blind Box: Dianggap mirip dengan sistem perjudian, terutama jika pembelinya adalah anak-anak.

Dampak Lingkungan: Banyak orang khawatir dengan limbah plastik dari produksi boneka vinil.

Harga Tinggi: Beberapa orang menganggap harga Labubu terlalu mahal, terutama untuk varian langka.

Konsumerisme: Ada kekhawatiran bahwa penggemar Labubu terjebak dalam budaya konsumtif yang berlebihan.

Menanganggapi kritik ini, Pop Mart dan Kasing Lung telah berupaya meningkatkan penggunaan material ramah lingkungan dan mengedukasi pembeli tentang koleksi bertanggung jawab.

BACA JUGA:Zulhas Lantik 8 Pejabat Kemenko Pangan, Termasuk Eks Anak Buah Luhut dan Mantan Pejabat Kemendag

BACA JUGA:Pemkab Lakukan Monev untuk Program CSR yang Berdampak Positif

7. PREDIKSI MASA DEPAN LABUBU

Melihat pertumbuhan popularitasnya, Labubu memiliki potensi untuk berkembang ke media lain, seperti serial animasi, film, atau konten digital. Beberapa hal yang mungkin terjadi di masa depan:

Adaptasi Film atau Serial TV: Labubu bisa hadir dalam format animasi seperti yang dialami karakter populer lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan