Ajak Pemilih Pemula Cerdas Memilih
CERDAS: Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar oleh Kominfo RI bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berlangsung meriah di Palembang, Senin (22/1/2024). Foto: dok/ist--
REL, Palembang - Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berlangsung meriah di Palembang, Senin (22/1/2024). Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan pemilu damai 2024 dan mengajak para pemilih pemula untuk cerdas dalam memilih pemimpin di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 2000 pelajar dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) di Palembang, baik secara langsung maupun virtual. Acara ini juga diikuti oleh pelajar dari kabupaten/kota se-Sumatera Selatan. Acara ini berlangsung di The Sultan, hotel bintang lima yang terletak di pusat kota Palembang.
Dalam sambutannya, Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan bahwa pemilu damai 2024 adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, termasuk para pemilih pemula. Ia menekankan pentingnya menghindari kekacauan informasi yang dapat merusak demokrasi dan persatuan bangsa.
"Konsep data tentang kekacauan informasi, fase dan elemen kekacauan informasi berupa hoax, fitnah, ujaran kebencian dan merendahkan martabat orang lain. Hal ini tidak mencerminkan budaya bangsa kita Indonesia" tegasnya.
BACA JUGA:Kylian Mbappe Dekat Bergabung dengan Real Madrid
BACA JUGA:Liga Super Eropa Menuju Kick-off
Ia juga mengatakan bahwa nota kesepahaman antara Kominfo, KPU dan Bawaslu sudah diwujudkan dalam berbagai upaya untuk menyukseskan pemilu. Salah satunya adalah kampanye pemilu damai 2024 yang harus disukseskan dan cerdas dalam memilih. Ia mengajak para generasi penerus untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu dan memilih pemimpin yang berkualitas.
"Indonesia menjadi negara demokrasi, pemilih dan partai politik harus cerdas. Saat ini data di tahun 2023 terdapat 167 juta pengguna media sosial baik Instagram, FB, twitter, Tiktok dan lainnya." jelasnya.
Ia menambahkan bahwa media sosial dapat menjadi sarana untuk menyebarkan informasi yang positif dan konstruktif, namun juga dapat menjadi sumber misinformasi dan disinformasi yang dapat merugikan pemilu. Ia mengimbau para pemilih pemula untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh kampanye hitam, hoax dan ujaran kebencian.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni mengatakan bahwa Sumatera Selatan akan menjadi pelopor pemilu sukses di Indonesia. Ia menyebutkan beberapa prestasi yang telah dicapai oleh provinsi ini dalam persiapan pemilu.
BACA JUGA:Pantau Stabilitas Harga Bahan Pokok
"Kita Sumatera Selatan akan menjadi pelopor pemilu sukses di Indonesia. Sumsel pertama di Indonesia dalam menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), deklarasi pertama netralitas PNS. Maka mari kita bersama membangun iklim kondusif dan bijak dalam melihat dan mengelola informasi untuk pemilu damai 2024." jelasnya.
Ia juga mengajak para pemilih pemula untuk menggunakan hak memilih pertama mereka dengan baik dan bertanggung jawab. Ia mengatakan bahwa pemilih pemula adalah harapan bangsa dan memiliki peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia.
"Untuk para pemilih pemula anakku gunakan hak memilih pertama ini dan ukir dalam sejarah kalian memilih pemimpin di Indonesia. Mari kita bergandengan tangan untuk mensukseskan pemilu." ujarnya.