8 Negara yang Siap Membayar Ratusan Juta Demi Warga Baru

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Selasa , 31 Dec 2024 - 13:30

Negara Swis Eropa--

Negara kepulauan di Samudra Hindia ini memberikan dana:

US$ 440 (sekitar Rp 6,4 juta) kepada mereka yang mendirikan perusahaan rintisan sesuai persyaratan tertentu.

4. Kanada

Kanada mendukung pendidikan perguruan tinggi melalui program insentif:

Pengembalian pajak hingga US$ 15.000 (sekitar Rp 242 juta).

Syarat: menetap selama 10 tahun, menjaga status kependudukan, dan mengajukan pajak secara rutin.

5. Selandia Baru

Negara ini menawarkan:

Dana tunai, tanah, dan rumah senilai US$ 165.000 (sekitar Rp 2,6 miliar) bagi keluarga yang bersedia pindah ke kota kecil tertentu.

6. Cabai

Chili menyediakan pendanaan bagi pebisnis melalui program berikut:

Build: US$ 14.000 (Rp 226 juta) selama 4 bulan bagi perusahaan baru.

Ignite: US$ 30.000 (Rp 484 juta) untuk perusahaan yang membutuhkan pendanaan tambahan.

8 negara yang siap membayar ratusan juta demi warga baru                            rel,bacakoran.co - kebutuhan negara-negara untuk menarik warga baru semakin meningkat, terutama untuk meningkatkan populasi, memperkuat ekonomi, dan meramaikan komunitas lokal. beberapa negara bahkan menawarkan insentif berupa uang tunai hingga fasilitas pendukung agar individu atau keluarga siap pindah dan menetap.
baca juga: industri khawatirkan banjir impor murah dibanding kenaikan ppn
baca juga: rencana kenaikan gaji pns 2025: menteri panrb pastikan jadi prioritas pemerintah!
berikut delapan negara yang rela memberikan dana ratusan juta bagi siapa saja yang memenuhi persyaratan menjadi warga negara baru:
1. italia
italia membuka kesempatan bagi anda yang ingin menetap di kota kecil seperti candela. kota ini menawarkan insentif:
us$ 870 (sekitar rp 14 juta) untuk individu yang belum menikah.
us$ 2.175 (sekitar rp 35 juta) untuk keluarga.
langkah ini bertujuan menghidupkan kembali populasi kota kecil yang terus berkurang.
2. irlandia
irlandia mendorong ekspatriat dan pebisnis untuk datang dengan berbagai insentif:
keringanan pajak bagi warga baru.
dukungan finansial untuk perusahaan rintisan agar berkembang di negaranya.
3. mauritius
negara kepulauan di samudra hindia ini memberikan dana:
us$ 440 (sekitar rp 6,4 juta) kepada mereka yang mendirikan perusahaan rintisan sesuai persyaratan tertentu.
baca juga: kenaikan gaji pns 2025, kementerian panrb berikan penjelasan terbaru
baca juga: dewa 19 tunda konser demi prioritaskan laga timnas indonesia vs bahrain
4. kanada
kanada mendukung pendidikan perguruan tinggi melalui program insentif:
pengembalian pajak hingga us$ 15.000 (sekitar rp 242 juta).
syarat: menetap selama 10 tahun, menjaga status kependudukan, dan mengajukan pajak secara rutin.
5. selandia baru
negara ini menawarkan:
dana tunai, tanah, dan rumah senilai us$ 165.000 (sekitar rp 2,6 miliar) bagi keluarga yang bersedia pindah ke kota kecil tertentu.
6. cabai
chili menyediakan pendanaan bagi pebisnis melalui program berikut:
build: us$ 14.000 (rp 226 juta) selama 4 bulan bagi perusahaan baru.
ignite: us$ 30.000 (rp 484 juta) untuk perusahaan yang membutuhkan pendanaan tambahan.
pertumbuhan: us$ 80.000 (rp 1,2 miliar) untuk perusahaan yang sudah berkembang.
7. denmark
denmark membuka peluang bagi perantau yang ingin membangun perusahaan di negara tersebut. pemerintah memberikan berbagai bentuk dukungan untuk perusahaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
baca juga: thr dan tpg triwulan 4 cair jelang tahun baru, kabar gembira untuk guru dan dosen
baca juga: 6 tunjangan guru cair akhir tahun 2024, termasuk tpg triwulan 4 dan thr 100%
8. swiss
swiss menawarkan insentif menarik bagi yang menetap di kota albinen:
us$ 25.000 (rp 403 juta) untuk setiap orang dewasa.
us$ 10.000 (rp 161 juta) tambahan untuk setiap anak.
syarat: berusia di bawah 45 tahun dan tinggal selama minimal 10 tahun.
kesimpulan
delapan negara ini tidak hanya memberikan insentif finansial, tetapi juga peluang hidup yang lebih baik. mulai dari fasilitas bisnis hingga jaminan perumahan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan populasi dan perekonomian lokal***