Serba-serbi Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Murid Antusias Menabung Uang Jajan

Serba-serbi Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Murid Antusias Menabung Uang Jajan-ist/net-

Serba-serbi Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Murid Antusias Menabung Uang Jajan

REL, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai hari ini dengan melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah. 

Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekaligus mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Hari pertama pelaksanaan MBG mendapat perhatian khusus dari sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang turun langsung ke lapangan. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, hadir di SDN Cilangkap 05, Depok, untuk membagikan makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam, tumis sayur, tahu, dan jeruk.

Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta Meutya memastikan program ini berjalan lancar.

“Sasarannya adalah adik-adik bergizi supaya sekolah lebih konsen, nilai lebih bagus, dan rajin belajar,” kata Meutya saat berbincang dengan para siswa.

BACA JUGA: Dokter Gizi Respon Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Rp 10-15 Ribu Cukup Asalkan Maksimalkan Produk Lokal

BACA JUGA: Aturan Makan Bergizi Gratis di Pesantren: Etika, Karakter, dan Jadwal Pembagian

Di tempat berbeda, Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, meninjau dapur SPPG di Kebayunan, Tapos, Depok. Ia memastikan proses memasak dan mengemas makanan sesuai standar.

“Kita ikut mensukseskan sekaligus mengawasi hari pertama program ini agar di depannya terus ada perbaikan dan memenuhi standar. Harapannya program ini berdampak pada generasi muda, ekonomi masyarakat sekitar, dan ekonomi secara umum,” ujar Cak Imin.

Selain itu, Wamendukbangga Isyana Bagoes Oka bersama Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menyatukan pelaksanaan MBG di SDN Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor. Isyana menegaskan bahwa program ini menjadi bagian penting dalam mencegah stunting di Indonesia, terutama pada anak usia dini.

“Stunting dapat dicegah selama 1.000 hari pertama kehidupan. Setelah usia dua tahun, pencegahan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi prioritas sesuai visi Presiden Prabowo mengenai pembangunan sumber daya manusia unggul,” ungkap Isyana.

Atip menambahkan, “Program ini bertujuan menghasilkan generasi berkualitas dengan gizi dan pendidikan yang baik untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.”

BACA JUGA: Presiden Prabowo Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Anak-anak Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan