Indonesia Masuk BRICS, MIND ID Soroti Manfaat bagi Sektor Pertambangan

--

REL,BACAKORAN.CO - PT MIND ID, induk perusahaan sektor pertambangan BUMN, menyatakan bahwa Indonesia yang baru saja diterima sebagai anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dapat memanfaatkan berbagai peluang kerja sama internasional, khususnya dalam sektor pertambangan. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyebutkan bahwa keanggotaan Indonesia dalam organisasi ekonomi besar ini membuka potensi perdagangan dengan anggota BRICS lainnya.

BACA JUGA: Kenaikan Gaji PNS dan PPPK 2025: Nominal Baru dan Tunjangan Tambahan yang Menggembirakan

BACA JUGA: Eksplorasi Borobudur: Menyaksikan Keajaiban Dunia dengan Anggaran Minim

Menurut Dilo, meski tidak harus fokus pada BRICS itu sendiri, India dapat memperluas hubungan dagangnya dengan negara-negara besar seperti China, India, dan Brasil. “Yang terpenting adalah bagaimana kita membina hubungan perdagangan dengan negara-negara besar ini. BRICS memberikan platform untuk membuka peluang tersebut,” katanya dalam acara MINDialogue Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045.

Selain itu, Dilo juga menyoroti kesempatan Indonesia untuk lebih fleksibel dalam transaksi perdagangan internasional, terutama dengan mata uang selain dolar Amerika Serikat (AS). BRICS, lanjutnya, memiliki inisiatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi antar negara anggotanya. MIND ID menyambut baik potensi untuk menggunakan mata uang yang lebih umum dan sesuai dengan kebutuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA: Perputaran Uang Rp 9 Miliar di Desa Berkat Program Makan Bergizi Gratis, Luhut Targetkan Ekonomi Tumbuh 8%

BACA JUGA: Regulasi Optimalisasi Formasi P3K 2024: Peluang Baru Bagi Pelamar dengan Kode R2 dan R3

Namun, Dilo menegaskan bahwa Indonesia tetap terbuka untuk bekerja sama dengan negara manapun, termasuk di luar anggota BRICS. Ia mengingatkan bahwa ekspor India ke China dan India harus tetap dijaga, meskipun negara ini kini menjadi bagian dari BRICS. “BRICS bukanlah batasan bagi kita. Kita tetap harus memperluas hubungan perdagangan dengan berbagai negara tanpa batas,” ungkapnya.

BRICS, yang Didirikan pada tahun 2009, kini memiliki 11 negara anggota, termasuk Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Dengan bergabungnya Indonesia, organisasi ini semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi global.

BACA JUGA: iPhone 16 Dilarang di RI: Apa Sebenarnya yang Menghambat Apple?

BACA JUGA: Ribuan Calon P3K Banyuasin Jalani Tes Kesehatan di RSUD Banyuasin

Ke depan, Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan peluang yang ada dalam BRICS untuk mempercepat pembangunan sektor pertambangan dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.***

 

Tag
Share