Bovmen Hadiri Rakor Sinkronisasi dan Pengendalian Program Swasembada Pangan Nasional di Sumatera Selatan
--
REL,BACAKORAN.CO – Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rapani, S.Sos, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian program swasembada pangan nasional. Acara ini berlangsung di Griya Agung, Sumatera Selatan, dan dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi daerah serta perwakilan dari instansi vertikal, organisasi perangkat daerah (OPD), dan perguruan tinggi.
Rapani didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Empat Lawang, Noperman Subhi, yang hadir mewakili Bupati Empat Lawang. Dalam rakor tersebut, berbagai isu strategi terkait ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan dibahas secara mendalam.
BACA JUGA: Warga Perumahan Modern Sriwijaya Menggugat!
BACA JUGA : Kisruh KONI Sumsel, Musprovlub Cabor Desak 53
Topik utama yang dibahas meliputi:
Ketersediaan Pangan: Upaya menjaga pasokan pangan agar tetap stabil di tengah tantangan global.
Harga Pangan: Pengendalian harga untuk memastikan keterjangkauan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program Makan Bergizi Gratis: Inisiatif pemberian makanan bergizi kepada masyarakat kurang mampu guna meningkatkan kualitas gizi.
Peningkatan Jaringan Irigasi: Langkah-langkah peningkatan jaringan irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian.
Distribusi Pupuk Bersubsidi: Pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan mendukung petani kecil.
BACA JUGA : Kisruh KONI Sumsel, Musprovlub Cabor Desak 53
BACA JUGA: Turunkan Massa Seribu, Honorer Forum Unras Lahat Telah 80 Persen
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, yang mengundang beberapa menteri terkait serta kepala badan tingkat pusat. Dalam arahannya, Menko Bidang Pangan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Partisipasi aktif nasional dari bupati/walikota serta instansi terkait diharapkan dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, kolaborasi dengan perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan inovasi dan solusi berkelanjutan bagi sektor pertanian di Indonesia.