Pendaki Pertama yang Menyaksikan Titik Kebakaran Besar di Los Angeles
Kenaran Los angeles Amerika Serikat --
REL,Los Angeles - Pada hari Selasa, 7 Januari 2025, dunia dikejutkan dengan kebakaran besar yang melanda kawasan Los Angeles, Amerika Serikat, khususnya wilayah Pacific Palisades.
Salah satu orang yang beruntung dan sekaligus menjadi saksi pertama kebakaran ini adalah Kai Cranmore, seorang pendaki yang tengah menikmati pendakian rutin bersama teman-temannya di Temescal Canyon.
Kebakaran yang Tiba-tiba Mengancam
Kai Cranmore bersama lima orang temannya memulai pendakian menuju puncak Skull Rock, sebuah tempat yang terkenal dengan pemandangan indahnya yang menghadap ke Pacific Palisades dan laut.
Pada hari itu, ramalan cuaca memperkirakan akan ada angin kencang, namun kelompok pendaki yang berpengalaman merasa tidak perlu khawatir.
Setibanya di puncak, mereka memutuskan untuk beristirahat dan melakukan meditasi bersama, duduk di atas batu dengan mata tertutup, fokus pada perasaan dan napas mereka.
Ketika mereka berbicara, salah satu teman Cranmore, Mike, tiba-tiba mencium bau asap yang tidak biasa. Cranmore dan teman-temannya pun membuka mata dan pemandangan melihat yang mengejutkan: asap tebal mulai mengepul dari bukit sekitar 50 meter dari tempat mereka berada.
BACA JUGA: Gangster Serang Permukiman di Senen, Warga Terluka Akibat Bacokan
Penyelamatan Diri yang Mengancam Nyawa
Cranmore dan kelompoknya segera menyadari bahwa mereka berada di jalur kebakaran yang mulai meluas. Tanpa membuang waktu, mereka segera berlari menjauh dari kobaran api yang semakin besar.
Cranmore mencatat bahwa mereka tidak sempat membaca api atau mencari jalan keluar yang aman secara tenang. Mereka hanya fokus untuk bertahan hidup.
Dalam ketakutan itu, Cranmore sempat merekam video yang menampilkan mereka berlari melewati semak-semak dan formasi bebatuan yang terjal, sambil mengingatkan satu sama lain untuk berhati-hati agar tidak terjatuh.
Saat mereka berbelok di sudut jalan dan menoleh ke belakang, mereka melihat Skull Rock yang sebelumnya menjadi tempat berenang, kini sudah dilahap api setinggi 4,5 meter.
Semakin genting, namun para pendaki tetap berlari sejauh mungkin, menghindari api yang membakar lahan dengan cepat.