Jadwal Ramadan 2025: Muhammadiyah dan NU, Apakah Akan Berbeda?
suasana bulan suci Ramadan-ist/net-
REL, JAKARTA – Umat Islam di Indonesia segera menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, momen yang penuh berkah dan ampunan.
Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, perbedaan penetapan awal Ramadan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi topik yang menarik perhatian.
Muhammadiyah telah lebih awal menetapkan jadwal Ramadan menggunakan metode yang baru, sementara NU masih berpegang pada kombinasi rukyatul hilal dan hisab. Lantas, apakah jadwal Ramadan 2025 ini akan berbeda antara kedua ormas Islam terbesar di Indonesia?
Jadwal Ramadan Versi Muhammadiyah
Muhammadiyah memutuskan untuk menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) mulai tahun ini, menggantikan metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah digunakan selama bertahun-tahun.
KHGT, yang diresmikan pada Konferensi Internasional di Turki tahun 2016, dianggap sebagai solusi untuk menyatukan perbedaan pendapat dalam penetapan awal bulan Hijriyah. Berdasarkan KHGT, Muhammadiyah menetapkan:
BACA JUGA:Dampak Libur Ramadhan Satu Bulan: Guru Berpotensi Tidak Mendapat Gaji
BACA JUGA:Wacana Libur Sekolah Sebulan di Ramadhan 2025, Pemerintah Masih Bahas di Tingkat Tinggi
Awal Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
Hari Raya Idul Fitri 1446 H (1 Syawal): Ahad, 30 Maret 2025
Dengan demikian, Muhammadiyah memperkirakan umat Islam menjalani puasa selama 29 hari pada Ramadan tahun ini.
Jadwal Ramadan Versi NU
Sementara itu, NU tetap setia menggunakan metode kombinasi antara rukyatul hilal dan hisab untuk menentukan awal Ramadan.
NU menganggap metode ini sebagai upaya melanjutkan tradisi Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad.