Rencana Sekolah Unggulan Prabowo Dituding Picu Diskriminasi, Ini Peringatan Keras Pengamat

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Jumat , 17 Jan 2025 - 08:55

Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mendirikan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.-@canva-

rencana sekolah unggulan prabowo dituding picu diskriminasi, ini peringatan keras pengamat                            rel, jakarta — rencana presiden prabowo subianto untuk mendirikan sekolah rakyat dan sekolah unggulan garuda menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.
publik menilai konsep ini berpotensi memperburuk diskriminasi dalam akses pendidikan.
para pengamat mengingatkan pemerintah agar lebih fokus menyediakan pendidikan merata untuk jutaan anak yang masih belum mendapat akses sekolah.
menurut data kementerian pendidikan dasar dan menengah, hingga januari 2025 terdapat 3.846.375 anak tidak sekolah (ats) di indonesia.
baca juga:aplikasi dapodik 2025.b resmi dirilis, begini cara update dan fitur terbarunya!
kondisi ini diperparah oleh terbatasnya bangku sekolah yang memaksa penerapan sistem seleksi dalam penerimaan peserta didik baru (ppdb).
sistem tersebut menyebabkan ribuan siswa terpaksa putus sekolah.
koordinator nasional jaringan pemantau pendidikan indonesia (jppi), ubaid matarji, menyuarakan keprihatinannya.
kata dia, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
baca juga:un siap kembali! tapi ini alasan mengapa belum dilaksanakan pada 2025
"pemerintah harus memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dan semua mendapatkan akses ke sekolah,” tegas ubaid dalam keterangannya, kamis (16/1/2025).
ia menekankan bahwa pemerintah harus segera menambah jumlah sekolah dan fasilitas yang memadai di daerah-daerah yang kekurangan.
“ini menyangkut hak pendidikan untuk semua (right to education for all) yang tidak bisa ditawar,” tambahnya.
anggaran pendidikan harus tepat sasaran
baca juga:mau lolos snpmb 2025? pastikan nisn dan npsn kamu valid, begini cara ceknya!
ubaid juga mengkritisi pengalokasian dana pendidikan di periode sebelumnya. ia menyayangkan anggaran besar yang dihabiskan untuk program-program yang jauh dari prioritas wajib belajar 13 tahun.
“jangan sampai terulang lagi anggaran pendidikan digunakan untuk mendanai 24 kementerian di luar kebutuhan utama atau dialihkan ke sekolah kedinasan yang bukan prioritas,” ujarnya.
sekolah unggulan untuk semua
mengenai konsep sekolah unggulan garuda, ubaid berpendapat bahwa semua sekolah di indonesia harus memiliki kualitas unggulan, bukan hanya sekolah di wilayah atau kategori tertentu.
baca juga:pahami rahasia sukses utbk snbt 2025, ini strategi jitu untuk raih kursi ptn favorit
“semua anak memiliki potensi berbeda-beda. konsep unggulan seharusnya berlaku inklusif, bukan eksklusif untuk mereka yang berprestasi akademik saja,” tegasnya.
menurutnya, pendidikan berkualitas harus menjadi hak setiap anak tanpa memandang latar belakang atau kemampuan akademik.
“pemerintah bertanggung jawab menyediakan sekolah yang unggul dan inklusif untuk seluruh rakyat,” pungkasnya. **

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Koran Rel 21 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan