Peneliti Ungkap Potensi Amerika Serikat Jadi 'Preman Dunia' di Bawah Kepemimpinan Donald Trump 2.0
Donald Trump --
REL,BACAKORAN.CO - Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat untuk periode kedua menimbulkan kekhawatiran akan perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri dan domestik AS.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump yang baru berpotensi lebih kontroversial daripada periode pertama, dengan kebijakan-kebijakan yang bisa mengubah dinamika global.
BACA JUGA:Polres Tabanan Bongkar Skandal Korupsi Dana UEP: Empat Tersangka dan Kerugian Hampir Rp 1 Miliar
Kontroversi Kebijakan Trump yang Baru
Yose menyebutkan bahwa sejak pelantikan Trump pada 20 Januari 2025, beberapa kebijakan kontroversial sudah mulai diterapkan.
Salah satunya adalah keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Paris Agreement dan keluar dari keanggotaan World Health Organization (WHO).
Menurut Yose, keputusan-keputusan tersebut mencerminkan bahwa administrasi Trump siap untuk menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih agresif, yang sudah diprediksi sebelumnya oleh Trump dan para pendukungnya.
BACA JUGA:Anggota Polres Puncak Jaya Gugur Ditembak KKB Pimpinan Bumiwalo Telenggen
Dukungan Luas dari Banyak Pihak
Yose juga menyebutkan bahwa kebijakan kontroversial Trump akan mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak di Amerika Serikat.
Partai Republik, yang mendominasi Kongres, memberikan dukungan kuat terhadap pemerintahan Trump.
Selain itu, beberapa kalangan bisnis yang sebelumnya menentang kebijakan Trump, kini mulai memberikan dukungan setelah melihat adanya konsesi-konsesi yang ditawarkan oleh pemerintahannya.
Amerika Serikat Fokus pada Kepentingan Nasional
Ke depan, pemerintahan Trump diprediksi akan lebih memprioritaskan kepentingan Amerika Serikat, terutama dalam sektor ekonomi.