Penyaluran Elpiji 3 Kilogram Tidak Ada Kendala, Mahal Bukan di Pangkalan!

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Selasa , 28 Jan 2025 - 13:32

ilustrasi pendistribusian LPG di pangkalan-ist/net-

REL, Muara Pinang – Keluhan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di wilayah Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawag, ditanggapi pihak manajemen PT Musi Raya Bungsu Mandiri.

PT Musi Raya Bungsu Mandiri merupakan salah satu agen penyaluran gas elpiji di Kabupaten Empat Lawang, Selasa (28/1/2025).

Melalui Owner-nya, Saiful Zuhri mengatakan, hingga saat ini PT Musi Raya Bungsu Mandiri telah memastikan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke pangkalan, tidak ada kendala sama sekali.

Bahkan kata Saiful, pihaknya memastikan tidak ada pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah.

“Khusus di Muara Pinang, HET itu Rp23.400 per tabung. Dan yang terjadi di Muara Pinang, tingginya harga itu bukan harga jual pangkalan, tapi di warung yang di luar kendali kita,” tegas Saiful kepada Rakyat Empat Lawang.

Karenanya, masyarakat diimbau agar membeli gas elpiji 3 kilogram langsung ke pangkalan, bukan di warung-warung yang mengetok harga semaunya.

Menurut Saiful, pihaknya tidak bisa mengendalikan harga gas elipiji di warung-warung yang dikelolah perorangan. Karena memang sudah di luar kendalinya.

“Itupun, saat melihat ada warung yang menjual gas elpiji 3 kilo, sering juga kita tegur,” katanya.

Lalu, bagaimana pihak warung bisa mendapatkan gas 3 kilogram yang mereka jual?

Dikatakan Saiful, berdasarkan info dan pengamatan yang pihaknya lakukan di wilayah tersebut, ada banyak modus yang dilakukan oknum pemilik warung.

Salah satunya, mereka membeli elpiji 3 kilogram ke pangkalan dengan menggunakan identitas berbeda per pembelian per tabungnya.

“Sistem kendali penjualan yang dilakukan pihak pangkalan per KTP per tabung, sudah benar. Nah, mereka (pemilik warung, red) bisa saja menyuruh orang lain, bisa anaknya, atau anggota keluarga yang lain, kita tidak tahu kan,” jelasnya.

penyaluran elpiji 3 kilogram tidak ada kendala, mahal bukan di pangkalan!                            rel, muara pinang – keluhan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di wilayah kecamatan muara pinang, kabupaten empat lawag, ditanggapi pihak manajemen pt musi raya bungsu mandiri.
pt musi raya bungsu mandiri merupakan salah satu agen penyaluran gas elpiji di kabupaten empat lawang, selasa (28/1/2025).
melalui owner-nya, saiful zuhri mengatakan, hingga saat ini pt musi raya bungsu mandiri telah memastikan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke pangkalan, tidak ada kendala sama sekali.
bahkan kata saiful, pihaknya memastikan tidak ada pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi (het) yang sudah ditentukan pemerintah.
“khusus di muara pinang, het itu rp23.400 per tabung. dan yang terjadi di muara pinang, tingginya harga itu bukan harga jual pangkalan, tapi di warung yang di luar kendali kita,” tegas saiful kepada rakyat empat lawang.
karenanya, masyarakat diimbau agar membeli gas elpiji 3 kilogram langsung ke pangkalan, bukan di warung-warung yang mengetok harga semaunya.
baca juga:liburan long weekend seru di cianjur: dari taman bunga hingga situs bersejarah!
baca juga:5 rekomendasi hotel di bengkalis untuk menginap nyaman
menurut saiful, pihaknya tidak bisa mengendalikan harga gas elipiji di warung-warung yang dikelolah perorangan. karena memang sudah di luar kendalinya.
“itupun, saat melihat ada warung yang menjual gas elpiji 3 kilo, sering juga kita tegur,” katanya.
lalu, bagaimana pihak warung bisa mendapatkan gas 3 kilogram yang mereka jual? 
dikatakan saiful, berdasarkan info dan pengamatan yang pihaknya lakukan di wilayah tersebut, ada banyak modus yang dilakukan oknum pemilik warung.
salah satunya, mereka membeli elpiji 3 kilogram ke pangkalan dengan menggunakan identitas berbeda per pembelian per tabungnya.
“sistem kendali penjualan yang dilakukan pihak pangkalan per ktp per tabung, sudah benar. nah, mereka (pemilik warung, red) bisa saja menyuruh orang lain, bisa anaknya, atau anggota keluarga yang lain, kita tidak tahu kan,” jelasnya.
oleh karena itu saiful berharap agar masyarakat dapat ikut mengawasi hal-hal semacam itu supaya gas elpiji 3 kilogram benar-benar dapat diakses oleh orang-orang yang berhak.
baca juga:pulau penyengat, surga sejarah melayu riau yang wajib dikunjungi
baca juga:wisata bahari lamongan (wbl): ikon wisata seru di pantai tanjung kodok, jawa timur
lebih lanjut saiful menyampaikan, gas elpiji 3 kilogram adalah hak masyarakat berpenghasilan rendah. 
orang-orang yang berpeghasilan tinggi dan pemilik usaha skala besar seperti rumah makan, semestinya menggunakan gas non subsidi.
“kami berharap, pihak yang berpenghasilan di atas rp1,5 juta perbulan, bisa memahami itu. seperti pns, ada banyak yang masih pakai gas 3 kilo. ini butuh kesadaran bersama,” imbuhnya.
diberitakan sebelumnya, gas elipiji 3 kilogram di kecamatan muara pinang, kabupaten empat lawang mengalami kelangkaan. 
bahkan saat ini harganya sudah menyentuh angka rp 35 ribu per tabungnya, tidak hanya itu keberadaannya pada pengecer juga sulit ditemukan.
"kemarin saya waktu kehabisan gas saya mondar mandir dari warung satu ke warung lainnya kosong semua," ungkap salah seorang warga muara pinang ira.
akibat susah ditemukan dirinya terpaksa membeli atau menukar isi tabung gas lpg 3 kilogram tersebut dengan harga rp 35 ribu pada pengecer.
"pas ketemu harganya mahal rp 35 ribu, itu juga barangnya terbatas karena katanya diambil dari pagar alam," ujarnya.
warga muara pinang lainnya apip, menyampaikan memang saat ini selain mahal gas lpg 3 kilogram tersebut sudah mulai sulit dicari atau langka.
baca juga:asn yang pindah sebelum 10 tahun akan dianggap mundur! begini aturan baru dari bkn
baca juga:serunya menjelajahi dunia laut di seaworld ancol: panduan lengkap dan update terbaru!
"saya beli gas terakhir sekitar 2 mingguan yang lewat saat itu saya beli masih rp 30 ribu. tapi itu termasuk mahal atau sudah naik sebab biasanya di pengecer itu saya beli paling tinggi rp 28 ribu," jelasnya. (*/)