7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental dan Spiritual

ILUSTRASI.--

Dalam kondisi tersebut, proses autofagi akan dimulai untuk menghancurkan sel yang rusak dan menggantikannya dengan yang baru.

Jika tidak diperbarui, sel-sel yang sudah rusak bisa meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer atau Parkinson.

Proses autofagi juga bisa meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat sesuatu, menentukan keputusan, hingga memproses informasi.

BACA JUGA:Jalan Rusak di OKI Viral, Mirip Bubur Tanah!

3. Memperbaiki suasana hati

Berbagai studi telah menunjukkan bahwa puasa dapat memberi manfaat bagi kesehatan mental dengan cara mengontrol ketegangan, kemarahan, dan gangguan mood.

Hubungan antara puasa dan kesehatan mental ini berasal dari asupan kalori yang terjaga selama berpuasa, termasuk saat Anda melakukan intermittent fasting.

Kemampuan berpikir yang meningkat saat berpuasa juga akan meningkatkan kemampuan Anda dalam mengelola emosi.

4. Menurunkan risiko depresi

Salah satu penyebab depresi adalah rendahnya produksi protein dalam otak yang disebut BDNf (brain-derived neurotrophic factor).

Sebuah penelitian terbitan jurnal Brain Sciences (2021) menunjukkan bahwa tikus yang menjalani intermittent fasting dengan ketentuan 16/8 (16 jam puasa, 8 jam waktu makan) selama 12 minggu mengalami peningkatan BDNf.

Peningkatan BDNf selama puasa juga dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan, bipolar, dan gangguan makan.

BACA JUGA:Aset BSB Tembus Rp39,3 Triliun

5. Meningkatkan kualitas tidur

Asupan makanan yang secara tidak langsung menjadi lebih terbatas selama berpuasa ternyata bisa memperbaiki ritme sirkadian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan