NGERI! Bocah 7 Tahun Diterkam Buaya, Tim SAR Berjuang Keras Temukan Korban
Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun, Tina, dilaporkan hilang setelah diterkam dan diseret ke dalam air oleh seekor buaya saat bermain pasir di tepi sungai.-ist-
REL, Pangkalpinang – Insiden mengerikan terjadi di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun, Tina, dilaporkan hilang setelah diterkam dan diseret ke dalam air oleh seekor buaya saat bermain pasir di tepi sungai.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus berusaha menemukan korban.
Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa, mengungkapkan bahwa peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 11.37 WIB di kawasan Dermaga Polairud Polda Babel.
Saat kejadian, korban tengah menemani kakaknya memancing di perairan tersebut.
BACA JUGA:Geger! ASN dan Warga Terobos Rumah Dinas Bupati Tanpa Izin, Terekam CCTV!
"Korban pergi memancing bersama kakaknya. Saat sedang asyik bermain pasir di pinggir sungai, tiba-tiba seekor buaya langsung menerkam dan menyeretnya ke dalam air," ungkap Oka.
Buaya Masih Tampak Membawa Korban
Keluarga korban yang menyaksikan kejadian itu segera melapor ke Polairud dan Basarnas. Tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian menggunakan berbagai peralatan canggih.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Selama pencarian, buaya tersebut sempat menampakkan diri dan masih membawa korban. Semoga upaya ini segera membuahkan hasil," tambah Oka.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Terbaik di Magelang yang Wajib Dikunjungi
Pencarian difokuskan di perairan muara Pangkalbalam, Pangkalpinang.
Tim SAR menggunakan sejumlah alat pendukung seperti Rigid Buoyant Boat (RBB), beberapa rubber boat, serta drone DJI Mavic 3T untuk membantu penyisiran.
Ancaman Buaya di Sungai Pangkalpinang
Peristiwa ini menambah panjang daftar insiden serupa yang terjadi di wilayah perairan Pangkalpinang.
BACA JUGA:Viral! Pria Pakai Celana Pendek Merah Tunggangi Babi Terobos Banjir di Cengkareng
Keberadaan buaya di sungai ini kerap menjadi ancaman bagi warga setempat, terutama anak-anak yang sering bermain di sekitar perairan.