Pendidikan Tinggi Indonesia: Investasi atau Beban?

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro-Doc/Foto.Ist-

REL,BACAKORAN.CO – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa biaya pendidikan tinggi yang mahal seharusnya tidak dianggap sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang bagi bangsa.

Dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-75 Universitas Indonesia (UI) yang digelar hari ini, Satryo menjelaskan bahwa pendidikan tinggi tidak bisa murah karena kualitasnya sangat bergantung pada tenaga pengajar yang profesional.

"Selama ini pendidikan tinggi dimaknai oleh masyarakat dan pembuat kebijakan sebagai beban. Sehingga dalam banyak hal masyarakat ingin pendidikan murah. Kalau murah, bagaimana kita bisa mendidik? Mana mungkin kita menggaji dosen kecil sekali," kata Satryo.

Menurutnya, dosen tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan penelitian dan berbagai tugas administrasi yang mendukung perkembangan akademik di perguruan tinggi. Oleh karena itu, gaji dosen dan investasi dalam sarana-prasarana pendidikan harus diperhitungkan dengan baik.

BACA JUGA:Blunder Besar! Larangan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg, Menteri Bahlil Dinilai Bikin Rakyat Susah?

Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan

Satryo menekankan bahwa anggaran pendidikan harus dipandang sebagai investasi strategis untuk kemajuan bangsa. Hasilnya tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang lebih unggul, produktif, dan mandiri.

 "Masyarakat maju, independen, dan produktif adalah hasil dari investasi pendidikan. Jadi, tidak mungkin rugi jika negara berinvestasi di bidang ini," jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa saat ini pemerintah sedang memperjuangkan peningkatan investasi pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi.

 "Kami sedang memperjuangkan agar pendidikan di Indonesia bisa lebih maju melalui konsep investasi pendidikan yang lebih baik," tambahnya.

BACA JUGA:SPMB 2025: Sekolah Dilarang Terima Murid Melebihi Daya Tampung, Begini Ketentuannya!

Reaksi Publik: Kualitas atau Aksesibilitas?

Pernyataan Mendikti Saintek ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.

Sebagian mendukung pandangan bahwa pendidikan berkualitas memang membutuhkan biaya yang besar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan