Guru Swasta Sertifikasi PLPG Tuntut Prioritas Seleksi ASN Tanpa Tes di DPR

Doc/Foto/Ist--

Formasi yang jauh dari tempat tinggal,

Tidak adanya izin dari yayasan tempat mereka mengajar.

Akibatnya, mereka gagal mengikuti tes P3K tahun 2021 dan tertutup peluangnya dalam rekrutmen P3K 2022-2024.

BACA JUGA:Imbas Harga Cabai Rawit dan Bawang Melonjak, Pedagang Pempek Mengeluh

Guru Muda Justru Lebih Diutamakan

Eka juga menilai regulasi pemerintah selama ini tidak adil, karena guru muda yang minim pengalaman dan belum bersertifikasi justru lebih berpeluang menjadi ASN.

 "Pemerintah seharusnya memberikan prioritas kepada guru-guru yang sudah lebih dulu tersertifikasi melalui PLPG. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Guru muda yang belum memiliki sertifikasi bisa lebih mudah menjadi ASN dibanding kami yang sudah berpengalaman puluhan tahun," tegasnya.

Ia juga mempertanyakan tujuan pemerintah mengadakan PLPG, mengingat banyak lulusan program tersebut justru tidak mendapatkan prioritas dalam seleksi ASN.

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Muba Sambut Hangat Finalis Duta Genre 2025

Kritik terhadap Program PPG Pra-Jabatan

Selain itu, Eka mengkritik program Sertifikasi Guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra-Jabatan, yang menurutnya membutuhkan anggaran besar dan semakin mempersempit peluang guru sertifikasi PLPG menjadi ASN.

"Kami yang sudah lebih dulu tersertifikasi malah semakin tersisih oleh program baru ini. Padahal, kami punya hak yang sama karena kami juga mengajar anak-anak bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa depan," ungkapnya.

Menagih Janji Presiden Prabowo

Dalam pertemuan tersebut, Eka juga menyinggung janji Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan ingin memberikan penghargaan besar kepada para guru.

> "Mana janji Presiden Prabowo yang ingin memberikan penghargaan kepada guru? Kami adalah guru-guru yang disebutkan dalam pidato Presiden pada Hari Guru Nasional lalu," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan