Susi Pudjiastuti Bingung! Bandara Kosong, Private Jet Malah Makin Banyak

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Sabtu , 08 Feb 2025 - 04:45

Pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terhadap kondisi penerbangan di Indonesia.-ist-

Penerbangan dihentikan sejak Agustus 2022 karena jumlah penumpang terlalu sedikit.

2. Bandara Ngloram, Blora

Diresmikan pada Desember 2021 dengan anggaran Rp 80 miliar.

Awalnya melayani rute Pondok Cabe-Ngloram melalui Wings Air.

Tidak lagi beroperasi karena rendahnya permintaan.

3. Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya

Diresmikan pada Februari 2019 dengan anggaran Rp 30 miliar.

Sempat tidak beroperasi hingga akhirnya Susi Air membuka rute Tasikmalaya-Jakarta (Halim Perdanakusuma) pada Agustus 2022.

Aktivitas penerbangan bergantung pada jumlah penumpang yang minim.

4. Bandara Kertajati, Majalengka

Dibangun dengan anggaran Rp 2,6 triliun dan diresmikan pada 24 Mei 2018.

Sempat menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta.

susi pudjiastuti bingung! bandara kosong, private jet malah makin banyak                            rel, jakarta – pemilik maskapai susi air, susi pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terhadap kondisi penerbangan di indonesia.
ia menyoroti banyaknya bandara yang tidak beroperasi optimal, berkurangnya jumlah penerbangan komersial, namun di sisi lain, layanan private jet justru semakin meningkat.
"bandara yang tidak memiliki penerbangan lebih banyak lagi," ungkap susi melalui akun x @susipudjiastuti, rabu (6/2/2025).
ia juga mempertanyakan mengapa frekuensi penerbangan menurun, jumlah pesawat komersial berkurang, tetapi jumlah private jet justru bertambah. "tidak ada yang terbang tapi biaya naik, jujur saya tidak mengerti," tambahnya.
baca juga:kabar gembira! pupuk organik kini resmi bersubsidi, petani lebih diuntungkan
mantan menteri kelautan dan perikanan itu juga menyoroti kenaikan berbagai biaya operasional penerbangan seperti landing fee, navigasi, dan ground handling, meskipun aktivitas penerbangan berkurang drastis.
bandara miliaran rupiah kini menganggur
dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur bandara di indonesia terus dilakukan.
namun, tak sedikit bandara yang akhirnya tidak lagi beroperasi karena minimnya jumlah penumpang.
baca juga:menteri pu: anggaran ikn 2025 diblokir, proyek terhambat
berikut beberapa bandara yang kini sepi aktivitas penerbangan:
1. bandara jenderal besar soedirman (jb soedirman)
diresmikan oleh presiden joko widodo pada 1 juni 2021 dengan anggaran rp 350 miliar.
sempat melayani rute jakarta-purbalingga-jakarta melalui maskapai citilink.
baca juga:sri mulyani pastikan gaji ke-13 dan 14 pns tetap cair: 
penerbangan dihentikan sejak agustus 2022 karena jumlah penumpang terlalu sedikit.
2. bandara ngloram, blora
diresmikan pada desember 2021 dengan anggaran rp 80 miliar.
awalnya melayani rute pondok cabe-ngloram melalui wings air.
baca juga:respon abdul mu'ti soal penolakan program makan bergizi gratis di papua: akan dievaluasi!
tidak lagi beroperasi karena rendahnya permintaan.
3. bandara wiriadinata, tasikmalaya
diresmikan pada februari 2019 dengan anggaran rp 30 miliar.
sempat tidak beroperasi hingga akhirnya susi air membuka rute tasikmalaya-jakarta (halim perdanakusuma) pada agustus 2022.
baca juga:misteri pasar setan gunung lawu: suara gaib dan transaksi mistis di malam hari!
aktivitas penerbangan bergantung pada jumlah penumpang yang minim.
4. bandara kertajati, majalengka
dibangun dengan anggaran rp 2,6 triliun dan diresmikan pada 24 mei 2018.
sempat menjadi bandara terbesar kedua di indonesia setelah soekarno-hatta.
baca juga:guru swasta sertifikasi plpg tuntut prioritas seleksi asn tanpa tes di dpr
sejak juli 2019, penerbangan komersial berkurang drastis dan akhirnya dihentikan.
aksesibilitas yang sulit menjadi salah satu penyebab utama sepinya penumpang.
sektor penerbangan di persimpangan jalan
fenomena bandara tanpa penerbangan ini menjadi ironi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur.
baca juga:kucing hitam lompat jenazah di wonosobo, mayat sempat bangkit?!
di satu sisi, pemerintah terus membangun bandara baru, tetapi di sisi lain, operasional banyak bandara justru terhenti.
sementara itu, tren peningkatan private jet menambah pertanyaan besar mengenai arah kebijakan penerbangan di indonesia.
dengan biaya layanan penerbangan yang terus naik, akankah masyarakat semakin sulit mengakses moda transportasi udara?
**

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Koran Rel 8 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan