Robot Perang Jadi DJ! Phantom Tunjukkan Sisi Lainnya Sebelum Dikirim ke Medan Tempur
![](https://rakyatempatlawang.bacakoran.co/upload/ce1dd74777c76024061b073a37ed684d.jpg)
Dunia teknologi dikejutkan oleh kehadiran Phantom, robot humanoid pertama buatan Foundation Robotics Labs, yang seharusnya dirancang untuk keperluan militer.-ist-
REL, San Francisco – Dunia teknologi dikejutkan oleh kehadiran Phantom, robot humanoid pertama buatan Foundation Robotics Labs, yang seharusnya dirancang untuk keperluan militer.
Namun, alih-alih menunjukkan kemampuannya di medan perang, Phantom justru tampil sebagai DJ di sebuah klub malam ternama di San Francisco.
Robot ini, yang diklaim lebih kuat dan lebih cepat dari manusia, tampil di Temple Nightclub dalam acara bertajuk Tech GigaParty, sebuah kombinasi antara pameran AI, ajang networking, dan pesta elektronik.
Dengan gerakan yang nyaris sempurna, Phantom mengontrol deck musik selama 30 menit, menunjukkan kemampuan mixing yang luar biasa tanpa ekspresi sedikit pun.
BACA JUGA:MTQ XVIII Empat Lawang Resmi Dibuka! Ustadz Zacky Mirza Hadir, Antusiasme Masyarakat Membludak
Robot Humanoid untuk Medan Perang
Di balik aksi panggungnya, Phantom tetaplah mesin yang dirancang untuk perang masa depan.
Mike LeBlanc, salah satu pendiri Foundation Robotics Labs, mengungkapkan bahwa robot ini dikembangkan dengan tujuan utama mendukung operasi militer.
"Kami percaya bahwa robot humanoid akan menjadi elemen kunci dalam peperangan di masa depan. Oleh karena itu, kami mendesain mereka agar lebih besar, lebih cepat, dan lebih kuat," ujar LeBlanc, yang merupakan mantan Marinir AS selama 13 tahun.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Dipertanyakan! Pengangkatan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan Picu Kontroversi
Pendekatan ini sangat berbeda dari kebijakan yang diambil oleh Boston Dynamics dan lima perusahaan robotika terkemuka lainnya, yang telah berjanji untuk tidak mengembangkan teknologi mereka untuk keperluan militer.
Namun, bagi LeBlanc dan timnya, masa depan perang justru berada di tangan humanoid seperti Phantom.
Perusahaan ini bahkan telah menjalin kerja sama dengan Departemen Pertahanan AS, yang tertarik dengan potensi penggunaan robot ini di medan tempur.
Dilema Etika: Dari DJ ke Tentara Robot
BACA JUGA:Sharp Aquos Sense9 Resmi di Indonesia: Ponsel Stylish, Ringan, dan Tangguh dengan Kamera 50 MP!
Kemunculan Phantom di klub malam memberikan gambaran kontras tentang peran yang bisa dimainkan oleh robot humanoid di masyarakat.