Honorer Terancam Kena PHK Akibat Efisiensi Anggaran, Pemerintah Beri Solusi PPPK

Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO – Kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 menuai reaksi luas, terutama dari kalangan tenaga honorer.
Pemangkasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga memunculkan kekhawatiran akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, penurunan kualitas pelayanan publik, serta berkurangnya program-program vital.
Dalam beberapa hari terakhir, isu PHK honorer ramai dibicarakan, terutama di kementerian seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi, TVRI, dan RRI. Meskipun belum ada angka resmi terkait jumlah tenaga honorer yang terdampak, sejumlah pejabat telah memberikan klarifikasi mengenai situasi ini.
BACA JUGA:Layanan SIM Online di Empat Lawang Belum Tersedia, Ini Penjelasan Kasat Lantas
Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Honorer
Berdasarkan laporan di lapangan, beberapa tenaga honorer telah mengalami pemberhentian sementara akibat belum tersedianya anggaran.
Namun, pemerintah berupaya untuk memberikan solusi, salah satunya dengan mengarahkan tenaga honorer untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo membantah adanya PHK di kementeriannya.
Menurutnya, tenaga honorer hanya menunggu perpanjangan kontrak setelah anggaran kembali tersedia.
"Menanggapi isu bahwa petugas OP dirumahkan, Kementerian PU menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Para petugas hanya menunggu perpanjangan kontrak yang akan dilakukan setelah anggaran tersedia," ujarnya dalam keterangan resmi.
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga membantah PHK terhadap 1.235 Petugas Penyuluh Koperasi Lapang (PPKL). Menurutnya, para penyuluh ini tetap akan dilibatkan dalam program pengembangan koperasi meskipun dengan skema yang berbeda.
"Bukan di-PHK, itu PPKL, Petugas Penyuluh Koperasi Lapang. Mereka tetap akan membantu pergerakan koperasi di Indonesia," tegas Budi.
BACA JUGA:Tinjau Pengelolaan Sampah dan Tanam Pohon di Sekolah, Ini Pesan Menteri LH untuk Generasi Muda
Tidak Ada Skema Gaji untuk Honorer di APBN 2025