Robot Perang Jadi DJ! Phantom Tunjukkan Sisi Lainnya Sebelum Dikirim ke Medan Tempur

Dunia teknologi dikejutkan oleh kehadiran Phantom, robot humanoid pertama buatan Foundation Robotics Labs, yang seharusnya dirancang untuk keperluan militer.-ist-
Di satu sisi, ia bisa menghibur dan menarik perhatian publik, tetapi di sisi lain, ia juga bisa menjadi mesin perang tanpa emosi.
Seorang jurnalis dari SFGATE yang menyaksikan aksi Phantom menggambarkannya sebagai sosok tanpa ekspresi, dengan bentuk tubuh menyerupai manusia—memiliki bahu lebar, torso, pinggang ramping, serta lengan dengan sendi siku.
Saat tampil sebagai DJ, Phantom tampak begitu halus dalam mengendalikan peralatan musik, berbeda dengan DJ manusia yang biasanya penuh aksi dan gestur energik.
BACA JUGA:THR & Gaji ke-13 Cair Sebelum Puasa? Ini Jadwal, Besaran, dan Aturan Terbarunya!
Pihak Foundation Robotics Labs mengaku menerima banyak permintaan untuk pertunjukan Phantom setelah penampilannya di Temple Nightclub.
Bahkan, ada rencana untuk merekrut agen khusus yang akan mengatur jadwal penampilan robot ini di berbagai acara.
Apakah Robot Humanoid Akan Menggantikan Manusia?
Kehadiran Phantom memicu perdebatan etika tentang masa depan robot humanoid dalam kehidupan manusia.
BACA JUGA:Vivo V50 Meluncur Bulan Ini, Hadir dengan Garansi Tambahan 1 Tahun dan Fitur Premium
Apakah mereka akan menjadi mitra yang membantu di berbagai industri, atau justru menjadi ancaman baru di medan perang?
Sebagaimana yang dikatakan oleh reporter SFGATE, "Jika Anda menikmati menari dengan robot keren ini, mungkin Anda tidak akan keberatan saat dia akhirnya dikirim ke medan perang untuk Anda."
Namun, untuk saat ini, yang jelas adalah Phantom masih lebih dikenal sebagai DJ dibandingkan sebagai mesin perang mematikan. **