Meski Anggaran Dipangkas, Tunjangan Guru Non-ASN Tetap Aman!

Doc/Foto/Ist--
Peningkatan pendidikan vokasi guna mencetak lulusan yang siap kerja.
Pelindungan dan pengembangan bahasa daerah untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia.
Akreditasi sekolah demi memastikan mutu pendidikan di seluruh jenjang.
Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dijadwalkan pada November 2025.
Selain itu, pembangunan dan revitalisasi sekolah tetap menjadi prioritas, meskipun pengalokasian anggaran untuk program ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah.
BACA JUGA:DPR Setujui Pemangkasan Anggaran Kemenkeu Rp 8,99 Triliun, Ini Rinciannya!
Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas
Untuk memastikan penggunaan anggaran yang efektif, Kemendikdasmen juga akan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan.
"Efisiensi ini bukan sekadar penghematan, tapi juga upaya memastikan setiap rupiah yang digunakan benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan nasional," tegas Suharti.
Dengan strategi ini, Kemendikdasmen optimistis bahwa meski menghadapi keterbatasan anggaran, kualitas pendidikan nasional tetap terjaga, dan kesejahteraan guru non-ASN tetap menjadi prioritas utama.***