Tak Semua Dosen Bisa Dapat Tukin, Aliansi Dosen Lantangkan 'Tukin for All'

Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mengancam akan mogok mengajar nasional apabila tuntutannya tidak dikabulkan. FOTO: -Disway.id/Annisa Zahro---
Peniadaan tukin bagi PTNBH dan PTN BLU ini, menurutnya, berpotensi meningkatkan UKT dan SPI demi menutupi kesenjangan pembiayaan remunerasi.
BACA JUGA:Patroli di Wilayah Rawan Aktivitas Kriminal
"Konsekuensinya, aksesibilitas pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah akan semakin tergerus. Di sisi lain, dosen akan mengalami penambahan beban kerja yang tak lagi rasional demi mendapatkan remunerasi yang menyejahterakan. Kemudian, Perguruan Tinggi Swasta akan semakin kesulitan mendapatkan mahasiswa baru," bebernya.
Sedangkan desentralisasi skema remunerasi ini telah menciptakan ketidakadilan sistemik.
Sehingga, pihaknya menilai bahwa tukin untuk semua dosen ASN di lingkungan Kemdiktisaintek seharusnya dikelola secara sentralistik melalui APNB, bukan melalui skema desentralisasi remunerasi berbasis PNBP.
Maka dari itu, pihaknya mendesak Presiden Republik Indonesia dan Menteri Keuangan untuk menjamin pemberian tukin secara adil bagi seluruh dosen, tanpa membedakan status perguruan tinggi tersebut.
BACA JUGA:FA Resmi Dakwa Everton, Liverpool dan Arne Slot
"Membuat regulasi yang memastikan sistem kompensasi bagi dosen ASN lebih transparan, adil, dan tidak membebani mahasiswa melalui kenaikan UKT atau SPI. Mengakhiri praktik desentralisasi penggajian dosen ASN yang menyebabkan kesenjangan kesejahteraan dan ketidakpastian finansial bagi tenaga pendidik," pungkasnya.