Luhut Usul Penghapusan Subsidi BBM 2027, Netizen: Bagaimana Jika Rakyat Setop Bayar Pajak?

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Senin , 03 Mar 2025 - 05:30

Luhut Binsar Panjahitan--

Apakah Harga BBM Akan Melonjak?

Jika subsidi BBM benar-benar dicabut pada 2027, harga bahan bakar diperkirakan akan mengikuti mekanisme pasar. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak luas pada:

1. Lonjakan Harga BBM: Tanpa subsidi, harga BBM akan disesuaikan dengan harga minyak dunia.

2. Kenaikan Biaya Hidup: Dampak domino terhadap harga barang dan jasa karena biaya transportasi meningkat.

3. Beban Masyarakat Menengah ke Bawah: Golongan masyarakat dengan penghasilan rendah akan merasakan dampak paling besar.

Meskipun pemerintah berencana mengalihkan subsidi langsung ke kelompok yang berhak, banyak pihak skeptis terhadap efektivitas mekanisme tersebut.

Polemik Subsidi BBM, Akankah Berjalan Lancar?

Rencana penghapusan subsidi BBM pada 2027 masih berupa wacana, tetapi reaksi keras dari masyarakat menunjukkan bahwa kebijakan ini akan menghadapi tantangan besar.

Jika diterapkan tanpa mitigasi yang jelas, bukan tidak mungkin gelombang protes akan semakin meluas.***

luhut usul penghapusan subsidi bbm 2027, netizen: bagaimana jika rakyat setop bayar pajak?                            rel,bacakoran.co – wacana penghapusan subsidi bbm picu kontroversi pernyataan ketua dewan ekonomi nasional (den) luhut binsar pandjaitan mengenai rencana penghapusan subsidi bahan bakar minyak (bbm) pada 2027 menuai reaksi keras dari masyarakat, khususnya netizen di media sosial.
luhut mengusulkan kebijakan ini dalam pertemuan dengan presiden prabowo subianto.
ia menegaskan bahwa bbm bersubsidi akan dihapus, digantikan dengan mekanisme bantuan langsung bagi mereka yang berhak menerima.
 “saya sampaikan kepada presiden tentang ini, mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa mencapai satu harga. tidak ada lagi subsidi untuk material seperti bahan bakar minyak, solar, atau apapun,” ujar luhut, dikutip jumat (28/2/2025).
baca juga:daerah bogor, destinasi wisata populer 2025 dengan beragam pesona alam dan rekreasi 
ancaman boikot pajak?
pernyataan luhut ini langsung memicu gelombang kritik.
sejumlah warganet mempertanyakan dampaknya terhadap daya beli masyarakat, terutama kelompok ekonomi lemah yang sangat bergantung pada subsidi bbm.
seorang pengguna twitter, @ds_yantie, mengungkapkan kemarahannya dengan sarkasme:
“rencana pemerintah 2027 nanti mau cabut subsidi bbm, alasannya biar rakyat mandiri. gimana jika rakyat membalas 2027 setop bayar pajak, biar pemerintah juga bisa mandiri?”
hal serupa juga disampaikan akun @darsalexandra1, yang menghubungkan kebijakan ini dengan tren kenaikan pajak dan harga barang:
“setelah pajak naik, akan diikuti harga barang dan jasa juga ikut naik, bahkan konon katanya subsidi bbm juga akan dihapus. oke gas, oke gas.”
sementara itu, akun @catchmeupco menyoroti bahwa luhut telah mengusulkan langsung kebijakan ini kepada presiden prabowo, memperkuat kemungkinan implementasinya.
baca juga:uang pangkal jalur mandiri ditanggung kip kuliah 2025, mahasiswa bisa kuliah gratis
apakah harga bbm akan melonjak?
jika subsidi bbm benar-benar dicabut pada 2027, harga bahan bakar diperkirakan akan mengikuti mekanisme pasar. hal ini dikhawatirkan akan berdampak luas pada:
1. lonjakan harga bbm: tanpa subsidi, harga bbm akan disesuaikan dengan harga minyak dunia.
2. kenaikan biaya hidup: dampak domino terhadap harga barang dan jasa karena biaya transportasi meningkat.
3. beban masyarakat menengah ke bawah: golongan masyarakat dengan penghasilan rendah akan merasakan dampak paling besar.
meskipun pemerintah berencana mengalihkan subsidi langsung ke kelompok yang berhak, banyak pihak skeptis terhadap efektivitas mekanisme tersebut.
baca juga:uang pangkal jalur mandiri ditanggung kip kuliah 2025, mahasiswa bisa kuliah gratis
polemik subsidi bbm, akankah berjalan lancar?
rencana penghapusan subsidi bbm pada 2027 masih berupa wacana, tetapi reaksi keras dari masyarakat menunjukkan bahwa kebijakan ini akan menghadapi tantangan besar.
jika diterapkan tanpa mitigasi yang jelas, bukan tidak mungkin gelombang protes akan semakin meluas.***