Tren Smartphone Ultra Tipis Meredup: iPhone Air dan Galaxy S25 Edge Gagal di Pasaran, Produsen China Hentikan
Tren smartphone ultra tipis anjlok setelah iPhone Air dan Galaxy S25 Edge gagal di pasar, memicu pembatalan proyek serupa dari produsen China.-ISTIMEWA-
REL, JAKARTA - Tren smartphone ultra tipis yang sempat digadang-gadang sebagai masa depan industri kini menghadapi kenyataan pahit.
Dua raksasa teknologi, Apple dan Samsung, mengalami penjualan yang mengecewakan untuk lini produk ultra tipis mereka: iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge.
Kedua flagship tersebut gagal menarik minat pasar meski sempat mencuri perhatian dengan desain ramping dan inovasi layar melengkung.
Hasil penjualan yang mengecewakan memicu efek domino di industri smartphone global. Sejumlah produsen, terutama dari China, mulai menarik diri dari proyek serupa.
Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa salah satu perusahaan smartphone besar asal China telah menunda peluncuran ponsel ultra tipis yang rencananya dirilis tahun depan.
Keputusan itu diambil setelah meninjau performa penjualan iPhone Air yang jauh di bawah ekspektasi.
BACA JUGA:Berkat Galaxy Z Fold 7 dan A07, Samsung Kembali Rebut Tahta Global
BACA JUGA:Poco Bikin Kaget Lagi! Ini Daftar HP Super Kencang Harga Murah November 2025
Padahal sebelumnya, beberapa merek seperti Tecno bahkan sempat berlomba menciptakan ponsel tertipis di dunia, seperti Tecno Slim.
Samsung tampaknya sudah lebih dulu mengambil langkah antisipatif.
Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi, banyak pengamat yakin bahwa proyek penerus Galaxy S25 Edge — yakni Galaxy S26 Edge — telah dibatalkan. Langkah ini memperkuat sinyal bahwa pasar tidak lagi merespons positif konsep ponsel ultra tipis.
Sementara itu, beberapa produsen mencoba memperbaiki kelemahan desain ultra tipis dengan teknologi baterai silikon yang diklaim lebih efisien.
Namun, tanpa dukungan dari pemain besar seperti Apple dan Samsung, masa depan kategori ini terlihat suram.
Pertanyaan besar kini tertuju pada Apple. Apakah perusahaan asal Cupertino itu akan tetap mempertahankan iPhone Air meski penjualannya lesu?