Kuota Gas Melon di Lahat Turun

Gas melon 3kg.--
REL, Lahat - Kabupaten Lahat telah mendapatkan kuota gas melon/elpiji subsidi 3 Kg untuk tahun 2025 dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Kuotanya menurun dibanding pada tahun 2024 lalu. Tahun 2025 ini, kuota gas elpiji subsidi 3 Kg sebesar 10.300 Metrik Ton (MT). Turun dibandingkan pada tahun 2024 lalu sebesar 10.600 MT.
Turunnya kuota gas elpiji 3 Kg itu, membuat pemerintah daerah kini dibuat berfikir keras. Lantaran menurut Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pemkab Lahat, berkaca pada kuota tahun lalu dinilai belumlah tercukupi sepenuhnya hingga akhir tahun.
BACA JUGA:Pj Sekda Hadiri Rapat Paripurna I DPRD Bahas Renja 2026
"Kita tidak tau kenapa kuotanya turun, cuman bukan hanya kita saja. Tapi di 6 kabupaten/kota. Kuota tahun ini di Lahat kalau dikonversikan sebanyak 116.000 tabung," ujar Sekretaris Daerah Lahat, Chandra SH MM melalui Kabag SDA Setda, Hengga Dewata.
Selain itu pemerintah menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertalite tahun 2025 untuk Kabupaten Lahat dengan kuota 36.568 Kilo Liter (KL). Sementara solar diangka 23.930 KL alias tidak ada perubahan signifikan dibandingkan tahun lalu.
Hengga Dewata mengaku kuota LPG dibuat khawatir, karena permintaan gas bersubsidi di masyarakat sangat tinggi. Apalagi pada hari-hari besar khususnya saat Bulan Ramadhan, Lebaran, Natal.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Penambang Batu Bara Ilegal di Muara Enim
"Kalau hari menjelang lebaran kita sudah koordinasi ke Pertamina. Dua pekan sebelum lebaran, ada penambahan pasokan elpiji 3 kg untuk Lahat," ujarnya, Sabtu 1 Maret 2025.
Dikatakannya, bahwa tingginya komsumsi gas melon terutama di sektor UMKM. Namun ia mengatakan bagi sekelas restoran, atau usaha dengan unit besar lebih baik menggunakan LPG nonsubsidi.
"Itu ada juga di aplikasi pertamina, dijelaskan bahwa UMKM tertentu sekali beli gas itu di jatahi 4 tabung. Jadi dalam sebulan bisa beberapa kali beli," ujarnya.
BACA JUGA:Agung Laksono Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Lalu untuk kuota BBM Subsidi diakuinya berdasarkan data yang diterima pihaknya. Tidak terlalu dikhawatirkan, karena ada berbagai jenis BBM subsidi dan Non Subsidi. (*)