Harga Kelapa Melonjak: Permintaan Ekspor Tinggi, Pasokan Dalam Negeri Menipis

--

Secara khusus, ekspor ke China sempat mencatat rekor US$958.689 pada 2023 sebelum turun menjadi US$683.499 pada 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi ekspor Indonesia masih belum stabil.

Di sisi lain, Vietnam berhasil mencetak rekor dengan ekspor kelapa mencapai US$1,1 miliar pada 2024.

Kesuksesan ini didukung oleh perjanjian dagang khusus dengan China serta ekosistem industri kelapa yang lebih solid.

Sebanyak 600 perusahaan di Vietnam terlibat dalam produksi dan pengolahan kelapa, dengan sepertiga produksinya memenuhi standar organik AS dan Eropa.

BACA JUGA:Curug Bayan, Keindahan Alami di Banyumas yang Cocok untuk Liburan dan Healing

Strategi Baru untuk Menghadapi Persaingan Global

Agar mampu bersaing di pasar global, Indonesia perlu melakukan perubahan strategi, antara lain:

1. Negosiasi Perjanjian Dagang – Pemerintah harus mendorong perjanjian dagang yang lebih menguntungkan dengan China dan negara lain agar ekspor kelapa Indonesia lebih kompetitif.

2. Peningkatan Kualitas dan Standarisasi – Penguatan standar produk diperlukan agar kelapa Indonesia bisa memasuki pasar premium seperti yang dilakukan Vietnam.

3. Diversifikasi Pasar dan Produk – Indonesia harus mengembangkan industri pengolahan kelapa agar tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah seperti santan dan minyak kelapa.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperbaiki posisi di pasar global dan memastikan keseimbangan antara ekspor serta ketersediaan pasokan dalam negeri.***

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan