Hati-Hati! Bahaya Tersembunyi di Balik Teh Celup yang Sering Anda Minum

Teh telah lama menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia. -ist-

REL, Jakarta - Teh telah lama menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia. 

Rasanya yang nikmat dan aromanya yang menenangkan membuatnya menjadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi kopi karena kandungan kafeinnya yang lebih rendah.

Seiring perkembangan zaman, cara menyeduh teh pun mengalami perubahan. Jika dulu teh dibuat dengan cara direndam dan disaring, kini hadir teh celup yang lebih praktis. 

Cukup dengan memasukkan kantong teh ke dalam air panas selama 2-5 menit, teh sudah siap dinikmati setelah ditambahkan gula sesuai selera.

BACA JUGA:Warga Gelumbang Heboh, Temukan Mayat Gosong di Dekat TPU

Namun, di balik kepraktisan teh celup, ada bahaya tersembunyi yang jarang disadari. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh Ecoton Foundation, organisasi pemerhati lingkungan, menemukan adanya partikel mikroplastik dalam sejumlah merek teh celup yang beredar di pasaran.

Dalam unggahan resminya di Instagram (@ecoton.id), Ecoton menyebutkan bahwa mereka menemukan serat mikroplastik dalam kantong teh celup. 

Mikroplastik ini diduga berasal dari bahan polimer sintesis seperti Polietilen dan Nylon, yang digunakan sebagai pelapis kantong teh untuk meningkatkan daya tahan terhadap air panas.

BACA JUGA:Ketua PWI Muba Intan:

Fakta ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi rutin. 

Dampaknya terhadap kesehatan masih terus diteliti, namun beberapa studi sebelumnya mengaitkan paparan mikroplastik dengan gangguan sistem pencernaan dan keseimbangan hormon dalam tubuh.

Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih produk teh celup dan mempertimbangkan alternatif yang lebih sehat, seperti menggunakan teh daun yang diseduh langsung tanpa kantong plastik. 

Kesadaran akan bahaya mikroplastik ini diharapkan dapat mendorong produsen untuk beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan