Produktivitas Padi Sumsel Terancam

TERIMA: Gubernur Sumsel, H Herman Deru (HD) saat menerima kunjungan silaturahmi dari Kepala BBWS Sumatera VIII Feriyanto Pawenrusi beserta jajaran, di ruang tamu Gubernur, Selasa (8/4/2025). Foto: Kominfo Sumsel--
// Saluran Irigasi Penuh Eceng Gondok
REL, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru (HD) menerima kunjungan silaturahmi dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Feriyanto Pawenrusi, S.T., M.T beserta jajaran, di ruang tamu Gubernur, Selasa (8/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, HD menyoroti permasalahan irigasi yang menjadi hambatan serius bagi produktivitas pertanian di wilayahnya.
Menurut HD, banyak saluran irigasi di Sumsel yang mengalami pendangkalan serta dipenuhi tumbuhan eceng gondok, sehingga aliran air menjadi tidak lancar. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu hasil panen, khususnya padi.
"Ini, Pak Feri, saat kami turun ke daerah, ada irigasi yang alirannya penuh dengan eceng gondok. Nah, ini bagaimana bisa terjadi dan bagaimana pula penyelesaiannya?" tanya HD dalam pertemuan tersebut.
BACA JUGA:BMKG Sumsel Prediksi Kemarau Dimulai Mei
Ia menekankan bahwa persoalan irigasi bukan sekadar masalah kewenangan, tetapi tanggung jawab bersama dalam mendukung instruksi Presiden terkait peningkatan produktivitas pertanian.
"Ini tidak lagi bicara soal kewenangan, namun tanggung jawab bersama. Kita harus menanganinya dengan serius, dari yang kasat mata hingga teknis," tegas HD.
Menanggapi hal tersebut, Feriyanto Pawenrusi menyampaikan bahwa terdapat tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang irigasi yang tengah berjalan di Sumsel, yakni Proyek Irigasi Lematang dan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji.
"Izin Pak Gubernur, sesuai arahan dari Menteri, silakan Pak Gubernur bersurat ke Presiden. Kita berharap Bendungan Tiga Dihaji dapat selesai pada tahun 2026," ungkap Feriyanto.
BACA JUGA:Eksekutif Muba dan Legislatif Matangkan RPJMD 2025–2029
Di akhir pertemuan, Gubernur HD mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan irigasi secara bertahap dan berkelanjutan, demi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Sumsel. (*)