Wajib Diketahui, Ini 5 Sejarah Munculnya Suku Baduy yang Jarang Diketahui

--
RAKYATEMPATLAWANG - Wajib Diketahui, Ini 5 Sejarah Munculnya Suku Baduy yang Jarang Diketahui. Suku Baduy adalah kelompok masyarakat adat yang tinggal di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Terkenal dengan gaya hidup sederhana dan menjauh dari modernisasi, Suku Baduy menyimpan sejarah panjang dan kaya yang menarik untuk ditelusuri. Berikut adalah 5 fakta sejarah munculnya Suku Baduy yang jarang diketahui banyak orang.
1. Berakar dari Kerajaan Sunda Kuno
Asal-usul Suku Baduy erat kaitannya dengan keberadaan Kerajaan Sunda yang pernah berjaya di wilayah barat Pulau Jawa. Sebagian ahli sejarah meyakini bahwa Suku Baduy merupakan keturunan langsung dari masyarakat kerajaan tersebut yang memilih mengasingkan diri setelah runtuhnya kerajaan.
Tujuan pengasingan ini adalah untuk mempertahankan nilai-nilai leluhur dan menghindari pengaruh budaya asing yang masuk ke Jawa Barat, terutama setelah munculnya kerajaan-kerajaan Islam.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Runtuhnya Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
2. Peran Sebagai Penjaga Gunung Keramat (Gunung Kendeng)
Menurut kepercayaan lokal, masyarakat Baduy diberi tugas menjaga Gunung Kendeng, sebuah kawasan yang dianggap sakral. Mereka menjalankan hidup sebagai penjaga alam dan spiritualitas wilayah tersebut.
Keyakinan ini membuat Suku Baduy memegang teguh aturan adat dan menolak segala bentuk perubahan modern yang dianggap bisa merusak keseimbangan antara manusia dan alam.
3. Pengaruh Ajaran Sunda Wiwitan
BACA JUGA:Erick Thohir Bangga: Indonesia Satu-satunya Wakil Asia Tenggara Lolos ke Piala Dunia U-17!
Suku Baduy menganut kepercayaan yang disebut Sunda Wiwitan, yang merupakan kepercayaan asli masyarakat Sunda sebelum kedatangan agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen.
Ajaran Sunda Wiwitan menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan kekuatan spiritual. Prinsip ini sangat memengaruhi cara hidup Suku Baduy, termasuk cara bertani, berinteraksi, dan menjaga hutan.
4. Dibentuk oleh Proses Isolasi Sukarela
Tidak seperti masyarakat adat lain yang terpinggirkan secara paksa, Suku Baduy memilih untuk mengisolasi diri. Mereka secara sadar menolak campur tangan luar dan menjaga wilayah mereka tetap murni dari pengaruh budaya modern.
BACA JUGA:Liburan Seru di Umbul Sidomukti, Wisata Hits Bandungan dengan Harga Tiket Super Terjangkau
Proses isolasi ini menciptakan sistem sosial dan budaya yang sangat kuat, terutama dalam komunitas Baduy Dalam yang masih mempertahankan aturan adat secara ketat—seperti larangan naik kendaraan, menggunakan sabun kimia, atau memakai teknologi.
5. Nama “Baduy” Bukan dari Mereka Sendiri
Menariknya, istilah “Baduy” bukan nama asli yang diberikan oleh mereka sendiri. Nama ini diperkirakan berasal dari para peneliti Belanda yang menyamakan masyarakat ini dengan kelompok Arab Badawi (nomaden) karena hidupnya tertutup dan terpisah dari dunia luar.
Sementara itu, Suku Baduy sendiri menyebut diri mereka sebagai “Urang Kanekes” yang berarti orang Kanekes, merujuk pada nama wilayah tempat mereka tinggal.***