5 Budaya Daerah Bengkulu yang Masih Lestari hingga Kini

5 Budaya Daerah Bengkulu yang Masih Lestari hingga Kini--
RAKYATEMPATLAWANG - Provinsi Bengkulu, yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatra, memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam. Budaya-budaya ini merupakan warisan leluhur yang masih terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Berikut lima budaya daerah Bengkulu yang menonjol dan patut dikenal:
-
Tabot
Tabot adalah tradisi tahunan masyarakat Bengkulu yang diselenggarakan setiap tanggal 1–10 Muharram dalam kalender Islam. Perayaan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein, yang gugur dalam peristiwa Karbala. Tabot diisi dengan berbagai kegiatan budaya seperti pawai, seni musik dol, hingga arak-arakan bangunan Tabot yang khas. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, spiritualitas, dan semangat perjuangan. -
Suku Rejang dan Tari Andun
Suku Rejang adalah salah satu suku terbesar di Bengkulu. Mereka memiliki kebudayaan tersendiri yang khas, salah satunya Tari Andun. Tari ini biasanya ditampilkan saat acara pernikahan atau perayaan adat sebagai simbol kegembiraan dan persatuan. Penari menggunakan pakaian adat lengkap dengan hiasan kepala berkilau yang disebut sunthiang. -
Bahasa dan Aksara Ka Ga Nga
Suku Rejang juga memiliki aksara tradisional yang disebut Ka Ga Nga. Aksara ini digunakan sejak zaman dahulu untuk menulis surat, mantra, dan catatan penting. Hingga kini, pelestarian aksara ini masih dilakukan melalui pendidikan dan kegiatan budaya di sekolah-sekolah serta komunitas budaya lokal.
BACA JUGA:4 Rekomendasi HP Samsung Termurah 2025: Murah tapi Tetap Berkualitas!
-
Upacara Serunai
Upacara Serunai adalah ritual adat yang dilaksanakan untuk memanggil roh leluhur atau menyambut musim tanam. Upacara ini diiringi dengan musik serunai (alat musik tiup tradisional) dan alat musik tradisional lainnya seperti dol dan gong. Upacara ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan alam dan spiritualitas. -
Baju Adat Bengkulu
Baju adat Bengkulu memiliki keunikan tersendiri, terutama pakaian wanita yang dikenal dengan baju kurung berhias manik-manik dan benang emas. Baju adat ini biasanya dikenakan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara resmi daerah. Busana ini mencerminkan keanggunan dan kekayaan budaya masyarakat Bengkulu.
Kelima budaya ini tidak hanya menjadi identitas daerah, tetapi juga menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dalam kekayaan tradisi Bengkulu. Melestarikan budaya lokal adalah salah satu cara untuk menjaga jati diri bangsa di tengah arus modernisasi.
Kalau kamu ingin versi yang lebih formal, ringkas, atau panjang, tinggal bilang aja!***