Heboh! Warga Ponorogo Usung Keranda Lewati Sungai karena Dilarang Lewat Jalan Dekat Rumah

--

REL, PONOROGO – Jagat maya dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai dangkal berbatu di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/4/2025) dan langsung menyita perhatian publik.

Jenazah tersebut adalah almarhum Mulyadi (38) yang akan dimakamkan di TPU Guyangan, Desa Tugurejo.

Namun, yang mengejutkan, rombongan warga terpaksa menyeberangi sungai karena dilarang melewati jalan umum yang berada di depan rumah salah satu warga.

Bukan karena tidak ada jembatan, melainkan karena kepercayaan mistis dari sang pemilik rumah yang konon tidak ingin tanahnya dilintasi jenazah.

BACA JUGA:Jepang Tawarkan Beasiswa Bergengsi, Dapat Tunjangan Hingga Rp13 Juta per Bulan!

“Jalan itu satu-satunya akses menuju jembatan yang dibangun secara swadaya warga. Tapi, keluarga pemilik rumah tetap tidak mengizinkan karena percaya bisa membawa kesialan,” ujar Tri Utami, warga setempat.

Kasus semacam ini ternyata bukan kali pertama terjadi. Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, membenarkan bahwa sudah puluhan tahun warga harus mencari jalan memutar, bahkan menyeberangi sungai, setiap kali ada yang meninggal dunia.

"Yang viral kemarin itu bukan kejadian pertama, sudah sering terjadi," katanya, Senin (21/4/2025).

Desa Wates memang tidak memiliki TPU sendiri, sehingga warganya harus memakamkan jenazah ke desa tetangga. Untuk mengatasi itu, warga membangun jembatan secara swadaya.

Namun, jalan menuju jembatan itulah yang bermasalah karena sebagian tanahnya dimiliki oleh keluarga yang masih memegang teguh kepercayaan turun-temurun.

BACA JUGA:Pantai Ora: Keindahan Alam Tersembunyi di Maluku yang Menawarkan Pengalaman Snorkeling dan Liburan Tak Terlupa

“Alasan mereka karena takut tanahnya jadi ‘sangar’ atau membawa sial kalau dilewati jenazah,” jelas Siswanto.

Pemerintah Desa Tugurejo dan Wates sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya mediasi dengan keluarga pemilik tanah, namun selalu berakhir jalan buntu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan