Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ingatkan Guru Hati-hati Bermedsos dan Waspadai Penipuan Online

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti-Doc/Foto.Ist-

REL, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti memberikan peringatan tegas kepada seluruh guru di Indonesia untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial di era digital saat ini.

Menurut Abdul Mu'ti, saat ini banyak konten di media sosial yang hanya mengejar sensasi dan viralitas, tanpa mempertimbangkan kebenaran informasi yang disebarkan.

"Banyak konten yang hanya mencari sensasi untuk sesuap nasi. Yang penting viral, padahal isi kontennya belum tentu benar," kata Abdul Mu'ti, dikutip pada Minggu (27/4).

BACA JUGA:Perkembangan Terbaru Pembahasan RPP Manajemen ASN, Semoga Cepat Disahkan

Ia menegaskan bahwa media sosial kini dipenuhi dengan fitnah, hoaks, dan berita menyesatkan.

Karena itu, Abdul Mu'ti mengimbau guru-guru untuk selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian, baik dalam menerima maupun membuat konten di platform digital.

Lebih lanjut, Mendikdasmen mengkritisi fenomena "no viral no justice", di mana kebenaran seringkali didramatisasi agar viral terlebih dahulu sebelum mendapat perhatian serius. "Kadang sebuah peristiwa didramatisasi sedemikian rupa, padahal belum tentu faktanya seperti itu," ungkapnya.

BACA JUGA:Tol Betung-Jambi Seksi 4 Capai 80% Progres, Siap Pangkas Waktu Tempuh Jambi-Sumsel

Tak hanya soal media sosial, Abdul Mu'ti juga memperingatkan masyarakat, khususnya para pencari kerja, agar waspada saat melamar pekerjaan secara online.

Ia mengungkapkan bahwa banyak warga Indonesia menjadi korban penipuan bahkan perdagangan manusia akibat lowongan kerja palsu.

"Masyarakat Indonesia yang kini tertahan di Kamboja dan Myanmar itu rata-rata korban penipuan lowongan kerja online. Jadi harus ekstra hati-hati," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Abdul Mu'ti juga memperkenalkan inovasi terbaru di bidang pendidikan, yakni kurikulum deep learning.

Kurikulum ini mengedepankan pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful, dengan tujuan membuat siswa tidak sekadar menerima materi, tetapi juga memahami secara mendalam topik yang diajarkan.

BACA JUGA:Liburan ke Sumba? Ini 3 Pantai Eksotis yang Wajib Masuk Daftar Kunjunganmu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan