Terungkap! Siapa Sebenarnya yang Membangun Piramida Mesir? Ini Jawaban Ilmiahnya

Piramida Mesir yang menjulang megah di tengah gurun telah lama memantik rasa takjub dan misteri.-ist-

REL, Mesir Piramida Mesir yang menjulang megah di tengah gurun telah lama memantik rasa takjub dan misteri.

Siapa sebenarnya yang membangun keajaiban arsitektur kuno ini? Apakah benar budak Yahudi, bangsa Atlantis yang hilang, atau bahkan alien?

Berbagai teori sempat berkembang liar selama berabad-abad.

Namun, seiring majunya penelitian arkeologi, tabir misteri mulai terbuka.

BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Tunjukkan Aksi Cepat, Serahkan Bantuan Langsung untuk Korban Kebakaran di Desa Remantai

Bukti-bukti ilmiah terbaru mengungkap bahwa piramida dibangun bukan oleh budak, melainkan oleh para pekerja profesional bangsa Mesir kuno sendiri.

Menyingkap Mitos Lama

Teori bahwa budak Yahudi membangun piramida telah lama dipercaya, bahkan dikaitkan dengan kisah dalam Alkitab.

Namun, arkeolog Israel Finkelstein dan Neil Asher Silberman menegaskan dalam buku The Bible Unearthed (2001) bahwa tidak ada satu pun bukti arkeologis mengenai kehadiran bangsa Israel di Mesir pada masa pembangunan piramida.

BACA JUGA:Upacara Hardiknas 2025 di Empat Lawang Tegaskan Komitmen Bersama Wujudkan Pendidikan Bermutu

Kota “Ramesses” yang disebut dalam teks-teks suci bahkan baru berdiri ratusan tahun setelah Piramida Giza selesai dibangun.

Sementara itu, teori kota Atlantis dan alien lebih banyak muncul dalam kisah-kisah fiksi ilmiah dibanding hasil kajian sejarah yang kredibel.

Hingga kini, tak ada satu pun bukti nyata yang mendukung dua teori tersebut.

Fakta Arkeologis: Karya Agung Bangsa Mesir Kuno

BACA JUGA:Wow!!! Ini 5 Ritual Upacara Adat Maluku yang Jadi Destinasi Wisata Budaya Unik, Ini Ulasannya!

Piramida bertingkat pertama dibangun pada masa Firaun Djoser (sekitar 2630–2611 SM), disusul oleh piramida bersisi halus pertama pada era Firaun Snefru.

Puncaknya adalah pembangunan Piramida Agung di Giza oleh Firaun Khufu (sekitar 2551–2528 SM), yang dilanjutkan oleh putranya Khafre dan cucunya Menkaure.

Salah satu temuan terpenting datang dari dokumen papirus yang ditemukan di Wadi al-Jarf pada 2013.

Dokumen ini mencatat nama seorang mandor bernama Merer, yang memimpin 200 pekerja untuk mengangkut batu kapur dari Tura ke Giza melalui Sungai Nil.

BACA JUGA:Ini 6 Misteri Gunung Salak yang Menarik untuk Diketahui

Batu ini digunakan untuk melapisi permukaan piramida.

Pekerja, Bukan Budak

Pierre Tallet, profesor Egyptologi dari Universitas Paris-Sorbonne, menyebutkan bahwa para pekerja mendapat jatah makanan, seperti kurma, sayuran, unggas, dan daging.

Mereka juga menerima kain tekstil yang mungkin berfungsi sebagai alat tukar.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Populer di Purwokerto yang Wajib Kamu Kunjungi

Mark Lehner dari Ancient Egypt Research Associates (AERA) juga menemukan kota pekerja dekat Piramida Menkaure.

Di sana, ditemukan sisa-sisa produksi roti massal, penyembelihan hewan dalam jumlah besar, dan pembuatan bir.

Bahkan diperkirakan sekitar 1.800 kilogram hewan dipotong setiap hari untuk kebutuhan nutrisi para pekerja.

Ada Bukti Perawatan Medis

BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ini 5 Rekomendasi Wisata Seru di Pontianak yang Wajib Dikunjungi

Menariknya, tulang belulang para pekerja menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka menerima perawatan medis yang baik.

Tulang patah telah disambung kembali, menunjukkan adanya layanan kesehatan yang tidak mungkin diberikan kepada budak.

Struktur Sosial yang Terorganisir

Meski bukan budak, para pekerja tetap hidup dalam struktur sosial yang rapi.

BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Wisata Alam Terbaik di Tuban, Pesona Alam yang Wajib Dikunjungi

Pejabat tinggi tinggal di rumah besar dengan makanan berkualitas, sementara pekerja biasa tinggal di bangunan sederhana.

Ada indikasi bahwa sebagian pejabat menerima imbalan berupa tanah, meski belum ditemukan bukti bahwa kebijakan ini berlaku bagi semua.

Kesimpulan: Hasil Peradaban, Bukan Keajaiban Luar Angkasa

Piramida Mesir adalah simbol kemegahan peradaban manusia, bukan hasil kerja paksa atau intervensi makhluk luar angkasa.

BACA JUGA: Ini Kuliah Gratis S1 di Malaysia! Baznas Buka Beasiswa Cendekia ke Albukhary International

Mereka dibangun oleh tangan-tangan terampil bangsa Mesir kuno, yang bekerja dengan sistematis dan mendapat imbalan layak.

Seperti pepatah Mesir kuno berkata: "Manusia bisa mati, tapi karyanya akan terus hidup." Dan itulah warisan sejati dari para pembangun piramida. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan