Penguasa Bayangan di Dunia Multipolar: Peran Aktor Kriminal Mengancam Kedaulatan Negara

Penguasa Bayangan di Dunia Multipolar: Peran Aktor Kriminal Mengancam Kedaulatan Negara--

RAKYATEMPATLAWANG – Dunia internasional kini memasuki babak baru dalam dinamika kekuasaan. Tidak lagi hanya didominasi negara-negara besar, aktor kriminal transnasional semakin mengambil peran strategis dalam memengaruhi politik, ekonomi, dan keamanan global. 

Di tengah tatanan multipolar, mereka bukan hanya sekadar pelaku kriminal, tetapi telah menjelma menjadi “penguasa tanpa negara” yang mengisi kekosongan kekuasaan di wilayah-wilayah rapuh.

Laporan International Labour Organization (ILO) mencatat keuntungan ilegal dari kerja paksa mencapai US\$236 miliar per tahun, naik 37% dari sebelumnya. Sekitar 73% berasal dari eksploitasi seksual, sedangkan sisanya dari kerja paksa di sektor domestik dan pertanian. 

Data UNODC 2024 juga mengungkap lonjakan 25% korban perdagangan manusia sejak 2019, dengan anak-anak mencakup 38% dari total korban.

Menurut Louise Shelley, pakar perdagangan manusia, pendekatan berbasis hukum konvensional tidak cukup untuk mengatasi kejahatan yang kini memanfaatkan teknologi digital dan jaringan global.

Mengisi Kekosongan Negara

Peralihan kekuasaan global dari sistem unipolar ke multipolar membuat celah kekuasaan semakin lebar. 

BACA JUGA:Tragis! Mobil Damkar Musi Rawas Terguling Saat Menuju Lokasi Kebakaran, Satu Petugas Tewas di Tempat

BACA JUGA:Melihat Wisata Gunung Kawi, Dari Ritual Pesugihan hingga Keindahan yang Menenangkan Jiwa

Laporan OECD menyebut negara-negara rapuh seperti Mali dan Republik Afrika Tengah telah menjadi ladang subur bagi kelompok kriminal untuk menggantikan fungsi negara. Mereka menyediakan layanan dasar dan keamanan, bahkan menguasai jalur perdagangan manusia dan narkotika.

Mafia Jadi Bagian Sistem

Kasus di Pelabuhan Hamburg, Jerman, menunjukkan peningkatan penyelundupan kokain hingga 750% sejak 2018. 

Sementara di kawasan Segitiga Emas, Asia Tenggara, kelompok kriminal mengoperasikan kasino ilegal, pabrik perdagangan manusia, dan jaringan narkoba dengan perlindungan dari pejabat lokal. Ekonomi gelap ini, menurut Misha Glenny, menyumbang hingga 20% dari total ekonomi global.

Kejahatan sebagai Senjata Geopolitik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan