Warga Tulung Selapan 3 Tahun Bobol Rekening

TANGKAP: Ungkap kasus bobol rekening dengan modus transaksi pembelian pulsa dengan pelaku warga Tulung Selapan OKI.-foto: ist--
Kasus ini mengingatkan kembali sejumlah aksi yang pernah melibatkan para sindikat tipusani asal Tulung Selapan OKI. Sejak 2015 hingga 2022, setidaknya sudah 14 aksi pembobolan yang terungkap. Semua pelaku warga OKI, sebagian besar Tulung Selapan.
Seorang kerabat S mengaku, sebenarnya kegiatan tipusani ini diam-diam. Antar warga desa tidak tahu siapa yang melakukan. “Baru tahu setelah ada penangkapan. Biasanya, yang jadi korban orang dari jauh,” beber dia.
Keseharian para pelaku terbilang biasa. Ada yang bertani, menyadap karet dan lainnya. Namun, diam-diam mereka belajar trik dan skill membobol rekening nasabah secara autodidak. Dari teman mereka yang punya pengetahuan itu. Biasanya sesama pelaku. Soal pendidikan mereka, kebanyakan malah tidak tamat SD. Tapi ada pula yang berstatus pelajar dan mahasiswa.
Nah, beberapa pelaku yang pernah tertangkap, kembali beraksi setelah bebas. “Mereka ini istilahnya tobat sambel. Tobat waktu dipenjara, beraksi lagi setelah keluar. Mau dapat uang banyak tanpa capek kerja,” kata S.
BACA JUGA:5 Wisata Hits di Klaten, Ada Deles Indah dan Kali Talang
Modus para pelaku pun hampir sama. Tapi sasaran mereka beda-beda. Ada rekening nasabah, akun facebook korban, aplikasi belanja online, aplikasi transportasi online, dan mobile banking.
Ada juga yang gunakan modus pembobolan rekening baru berkedok undangan pernikahan. Adapun pelaku mengirimkan file.apk (Android package kit) yang direkayasa seperti undangan. Aplikasi tersebut dapat memata-matai ponsel korban bahkan membobol rekening. Ada juga modus meminta tagihan tunggakan iuran BPJS Kesehatan. Pelaku mengirimkan file.apk berjudul “Lembar tagihan instal.apk”.
Aksi para pelaku sulit dilacak. Sebab, dilakukan jarak jauh. Jajaran kepolisian yang sering mengungkap kasus ini dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. Terungkap, pelakunya bervariasi. Ada yang masih remaja hingga sudah dewasa. Sebagian dari mereka tidak memiliki pekerjaan tetap.
Selain dari Tulung Selapan, ada juga pelaku yang tertangkap asal Cengal, Pangkalan Lampam dan sekitarnya. Untuk hasil dari aksi-aksi para pelaku, ada yang mendapatkakan ratusan juga. Tapi ada pula yang selama beraksi meraup hingga Rp21 miliar. Seperti yang terungkap pada Oktober 2020 silam. Di mana 10 anggota sindikat tipusani asal Tulung Selapan digulung, Mereka ini membobol 3.070 rekening nasabah bank senilai Rp21 miliar selama tiga tahun, sejak 2017-2020. (*)