Romantis dan Mistis, Ini Kisah di Balik Jembatan Cinta Air Terjun Jumog

--
REEL,BACAKORAN.CO – Air Terjun Jumog di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, tak hanya menawarkan panorama alam yang memukau dan udara sejuk pegunungan, tetapi juga menyimpan kisah mitos yang menarik perhatian para pengunjung.
Salah satu mitos paling populer yang melekat pada destinasi wisata ini adalah keyakinan bahwa pasangan yang melewati jembatan tepat di bawah aliran Air Terjun Jumog akan memiliki hubungan yang langgeng dan harmonis.
Cerita ini telah lama berkembang di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan, bahkan menjadi salah satu alasan banyak pasangan muda berkunjung ke tempat ini.
Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Madirda Abadi Berjo, Sularno, membenarkan keberadaan mitos tersebut.
Meski asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, cerita tersebut terus hidup dan berkembang melalui kisah-kisah yang disampaikan oleh para pengunjung.
"Kami sendiri kurang tahu dari mana asal mulanya. Tapi memang banyak pengunjung yang bercerita soal itu kepada kami. Ya mungkin karena suasananya romantis, terutama untuk pasangan muda," jelas Sularno.
Air Terjun Jumog sendiri dikenal dengan suasananya yang asri dan alami, dikelilingi pepohonan hijau dan udara pegunungan yang menyegarkan.
Lokasinya yang berada di lereng Gunung Lawu menjadikan tempat ini cocok untuk melepas penat dari aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Nokia N70 Max 5G Siap Gebrak Pasar 2025, Andalkan Layar OLED 144Hz dan Kamera 108MP
Selain mitos soal jembatan cinta, ada pula kepercayaan lain yang berkembang di masyarakat mengenai air dari Air Terjun Jumog.
Konon, airnya yang jernih dan sejuk memiliki khasiat menyegarkan tubuh secara luar biasa, terutama jika digunakan untuk mandi langsung di bawah air terjun atau di sepanjang aliran sungainya.
Banyak pengunjung yang datang tak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk merasakan langsung kesegaran air terjun tersebut.
"Kesegarannya memang terasa sekali. Banyak pengunjung yang sengaja mandi atau sekadar mencuci muka di aliran sungai," tambah Sularno.