Manchester United Kembali Terpuruk

Reporter: M Farrel |

Editor: M Farrel |

Sabtu , 17 May 2025 - 20:48

GULING: Petugas keamanan menggulingkan pitch invader ke tanah saat laga Liga Premier antara Chelsea FC dan Manchester United FC di Stamford Bridge, London, 17 Mei 2025. Foto: Justin Setterfield/Getty Images--

Ia juga gagal menjawab tekanan, menyia-nyiakan peluang emas di babak pertama.

Ruben Amorim sendiri memilih tidak merotasi tim, kemungkinan besar sebagai ujian mental dan konsistensi menjelang laga final.

Namun hasilnya justru memperlihatkan rapuhnya mentalitas skuad Manchester United saat ini.

Bahkan ketika VAR sempat menganulir penalti untuk Chelsea, keberuntungan itu hanya sementara.

Kekalahan ini membuat posisi United di klasemen Liga Inggris semakin sulit diperbaiki.

Harapan satu-satunya kini bergantung pada laga hidup mati melawan Tottenham di Bilbao.

Amorim dituntut bukan hanya sebagai pelatih, tetapi juga pembuat keajaiban jika ingin menyelamatkan musim ini.

Jika tidak, musim panas mendatang bukan akan diisi dengan persiapan Liga Champions, melainkan penyesalan dan pembenahan besar-besaran untuk menghadapi kompetisi kasta kedua Eropa. (*)

manchester united kembali terpuruk                            rel, inggris — manchester united kembali menuai hasil mengecewakan di liga inggris usai takluk 0-1 dari chelsea di stamford bridge, sabtu (17/5/2025) dini hari wib. 
kekalahan ini memperpanjang puasa kemenangan setan merah menjadi delapan laga beruntun dan semakin menjauhkan mereka dari zona liga champions.
harapan untuk finis di empat besar kini nyaris pupus secara matematis. 
satu-satunya jalan menuju kompetisi paling elite di eropa musim depan tinggal lewat jalur final liga europa melawan tottenham hotspur lima hari mendatang di bilbao.
padahal, duel melawan chelsea seharusnya bisa menjadi momentum kebangkitan. 
baca juga:victor igbonefo siap tinggalkan persib
ruben amorim menurunkan hampir seluruh pemain terbaiknya untuk menjaga ritme jelang partai puncak. 
namun, justru yang tampak di lapangan adalah manchester united yang lama dikenal—tidak solid, tidak konsisten, dan kehilangan arah.
united sejatinya sempat mengancam lewat gol harry maguire di menit ke-15. 
sayangnya, var membatalkan gol tersebut karena maguire sedikit lebih cepat dari garis pertahanan chelsea. 
setelah itu, performa tim perlahan merosot, hingga marc cucurella mencetak gol kemenangan the blues di menit ke-71 lewat sundulan terukur menyambut umpan reece james.
baca juga:siap bawa bayern munich jadi juara dunia
suporter united yang hadir di stamford bridge tetap menyanyikan chant dukungan untuk amorim, tetapi realita di lapangan jauh dari harapan akan "masa kejayaan yang kembali".
mason mount, yang kini berseragam mu dan pernah jadi andalan chelsea, menjadi bulan-bulanan siulan publik tuan rumah.
ia juga gagal menjawab tekanan, menyia-nyiakan peluang emas di babak pertama.
ruben amorim sendiri memilih tidak merotasi tim, kemungkinan besar sebagai ujian mental dan konsistensi menjelang laga final. 
namun hasilnya justru memperlihatkan rapuhnya mentalitas skuad manchester united saat ini. 
baca juga:cetak debut bersama timnas portugal u-15
bahkan ketika var sempat menganulir penalti untuk chelsea, keberuntungan itu hanya sementara.
kekalahan ini membuat posisi united di klasemen liga inggris semakin sulit diperbaiki. 
harapan satu-satunya kini bergantung pada laga hidup mati melawan tottenham di bilbao. 
amorim dituntut bukan hanya sebagai pelatih, tetapi juga pembuat keajaiban jika ingin menyelamatkan musim ini.
jika tidak, musim panas mendatang bukan akan diisi dengan persiapan liga champions, melainkan penyesalan dan pembenahan besar-besaran untuk menghadapi kompetisi kasta kedua eropa. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Rel 18 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan