Apakah Makan Sate Baik bagi Kesehatan Tubuh?
Ilustrasi---
2. Risiko kanker
Banyak orang meyakini bahwa makan makanan yang dibakar, seperti sate atau steik dapat menyebabkan kanker. Faktanya, memasak daging dengan suhu tinggi memang akan menghasilkan zat kimia penyebab kanker berupa amina heterosiklik (HCA).
Ketika lemak menetes ke panggangan, api yang terbentuk juga akan menutupi daging dengan hidrokarbon poliaromatik (PAH). Penelitian menunjukkan bahwa PAH juga berperan dalam proses perkembangan kanker pada manusia.
Meski begitu, sebagian besar penelitian tersebut menggunakan HCA dan PAH dalam dosis yang tinggi. Ini berarti makan makanan yang dibakar mungkin tidak meningkatkan risiko kanker, kecuali Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Cara makan sate yang aman dan sehat
Walaupun konsumsi sate memiliki risiko tersendiri bagi kesehatan, bukan berarti Anda tidak boleh menikmatinya sama sekali. Berikut beberapa tips memasak sate yang lebih sehat.
1. Pilih potongan daging rendah lemak
Lemak yang bertemu api akan menghasilkan PAH. Untuk mengurangi pembentukan zat berbahaya ini, pilihlah potongan daging sapi atau kambing yang rendah lemak.
Selain itu, akan lebih baik lagi bila Anda memilih makan sate daging ayam daripada sate kambing atau sapi .
2. Membolak-balik sate saat memanggangnya
Ketika memasak sate, pastikan Anda membolak-baliknya setiap beberapa menit sekali. Dengan cara ini, Anda bisa memastikan sate matang secara merata tanpa membuatnya cepat gosong.
3. Buat bumbu marinasi sendiri
Bumbu marinasi instan akan membuat sate yang Anda makan jadi tinggi gula. Sebagai gantinya, buatlah bumbu marinasi sendiri dari bahan-bahan yang lebih menyehatkan, seperti garam, merica, dan rempah-rempah.
4. Bungkus daging dengan kertas aluminium foil
Kertas aluminium foil akan melindungi daging dari suhu tinggi dan mengurangi produksi HCA. Selain itu, kertas aluminium foil bisa mencegah lemak menetes ke bara api saat Anda menggunakan potongan daging yang berlemak.