Masjid Tiban Turen: Wisata Religi Unik dari Malang yang Dibangun Tanpa Arsitek

--
REL,Malang, Jawa Timur – Di tengah pedesaan Turen, Kabupaten Malang, berdiri megah sebuah masjid yang menyimpan banyak keunikan dan kisah spiritual: Masjid Tiban. Tempat ini bukan hanya menjadi pusat ibadah, tapi juga salah satu destinasi wisata religi paling menarik di Jawa Timur.
Yang membuat Masjid Tiban berbeda dari masjid-masjid lain adalah fakta mencengangkan: masjid ini dibangun tanpa bantuan arsitek profesional.
Seluruh proses pembangunan dilakukan oleh para santri dan pengurus pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’ Asali Fadlaailir Rahmah, yang juga dikenal sebagai Pondok Pesantren Tiban.
Bangunan Sepuluh Lantai yang Penuh Filosofi
Masjid Tiban menjulang dengan 10 lantai, masing-masing memiliki fungsi dan keunikan tersendiri.
Mulai dari lantai khusus ibadah, ruang dzikir, toko-toko yang menjual cenderamata islami, hingga kamar-kamar penginapan bagi para tamu atau peziarah.
Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan budaya Timur Tengah, China, dan tradisi Jawa, yang tercermin dari ornamen keramik, kubah berlapis warna biru emas, serta lorong-lorong kecil bak labirin.
Setiap sudut bangunan seolah memiliki makna tersendiri, dan tak jarang membuat pengunjung merasa seperti menjelajahi sebuah istana spiritual.
Mitos dan Fakta: "Masjid Gaib"
Warga sekitar sempat mengira bahwa masjid ini dibangun secara "gaib" karena prosesnya yang seolah berlangsung tanpa diketahui banyak orang.
Namun, pengurus pondok menepis anggapan tersebut. Menurut mereka, pembangunan masjid dilakukan secara bertahap oleh para santri sejak tahun 1990-an, dan ilham desain bangunan datang langsung dari pengasuh pondok, KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh.
Tidak ada cetak biru atau rancangan teknis seperti bangunan modern pada umumnya. Para santri bekerja mengikuti petunjuk langsung dari sang kyai, dengan penuh ketekunan dan semangat gotong royong.