Ramainya Pulau Penyengat saat Idulfitri 2025, Warisan Melayu yang Tak Pernah Sepi

--

REL,BACAKORAN.CO — Angin sore berhembus lembut di Pelabuhan Pelantar Kuning, Tanjungpinang. Deretan perahu pompong tampak sibuk hilir-mudik mengantar rombongan keluarga yang ingin menyeberang. Senyum ceria, tawa anak-anak, dan kamera yang tak henti mengabadikan momen — suasana khas Lebaran begitu terasa.

Di kejauhan, Pulau Penyengat tampak menawan. Sebuah pulau kecil yang kaya akan sejarah, religi, dan budaya Melayu, kini kembali hidup oleh langkah-langkah para peziarah dan wisatawan yang rindu akan nilai-nilai luhur peradaban masa silam.

BACA JUGA:Tak Kuasa Lihat Anak Terjerumus, Guru di OKI Sumsel Titipkan ke Barak Militer Jawa Barat

Lebaran 2025 menjadi momen yang istimewa bagi destinasi wisata unggulan Kepri ini. Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara juga turut memadati kawasan ini. Mereka datang bukan sekadar menikmati panorama, tetapi menelusuri jejak sejarah dan spiritualitas.

“Sudah jadi tradisi keluarga kami, setiap Lebaran pasti ke Pulau Penyengat. Kami ingin anak-anak tahu bahwa di sinilah warisan besar Melayu bermula,” kata Fitri, warga Tanjungpinang, sambil menggandeng tangan putrinya.

Pulau Penyengat bukan hanya cantik secara alamiah, tetapi juga sakral. Masjid Raya Sultan Riau berdiri megah dengan arsitektur unik berwarna kuning cerah. Masjid ini dibangun menggunakan putih telur sebagai perekat dinding — sebuah keajaiban arsitektur yang terus memikat pengunjung.

BACA JUGA:Pedagang Ikan Asin Ini Dikeroyok Sesama Pedagang

Tak jauh dari masjid, para peziarah memanjatkan doa di makam Raja Ali Haji — pujangga besar Melayu pencipta Gurindam Dua Belas dan pelopor tata bahasa Melayu.

"Rasanya seperti kembali ke masa lalu. Kita bisa merasakan semangat para pendahulu di sini," ujar Haris, wisatawan dari Bintan yang datang bersama 15 anggota keluarganya.

Selama dua hari pertama Idulfitri, antrean panjang terlihat di pelabuhan. Namun semuanya berjalan tertib dan damai. Para petugas sigap membantu, dan para pengemudi pompong bekerja tanpa lelah demi memastikan semua wisatawan sampai tujuan dengan aman dan nyaman.

BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Wisata Religi di Purwodadi yang Wajib Dikunjungi

Dinas Pariwisata Kepri mencatat lonjakan signifikan jumlah pengunjung tahun ini, membuktikan bahwa Pulau Penyengat tetap menjadi magnet wisata religi dan budaya yang kuat.

Pulau kecil ini, yang dulunya pusat kerajaan dan intelektual Melayu, kini kembali bersinar di hati para pelancong. Dan setiap Lebaran, ia menyambut semua dengan tangan terbuka — dengan sejarah yang hidup, dengan budaya yang masih bernapas.***

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan