Wisata Religi 2025: Menyelami Jejak Sejarah di Masjid Jami’ Pontianak, Kalimantan Barat

--
REL,Pontianak, Kalbar — Di tengah hiruk-pikuk modernisasi kota Pontianak, berdiri megah dan penuh kharisma sebuah bangunan bersejarah: Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman, atau lebih dikenal dengan Masjid Jami’ Pontianak.
Didirikan pada tahun 1771, masjid ini menjadi salah satu destinasi utama wisata religi di Kalimantan Barat pada tahun 2025.
Masjid yang berlokasi di tepi Sungai Kapuas ini tidak hanya menjadi pusat ibadah umat Islam, tetapi juga saksi bisu sejarah berdirinya Kesultanan Pontianak.
Dibangun oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri kota Pontianak, masjid ini tetap mempertahankan gaya arsitektur khas Melayu dan Timur Tengah yang kental.
BACA JUGA:Masjid As-Syakirin KLCC: Wisata Religi Modern di Jantung Kuala Lumpur Malaysia
Wisata Religi yang Sarat Nilai Sejarah
Dengan struktur bangunan yang sebagian besar masih menggunakan kayu ulin asli, pengunjung akan merasakan nuansa spiritual dan keagungan masa lalu sejak memasuki halaman masjid.
Tidak hanya untuk beribadah, banyak wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara yang datang untuk menelusuri jejak sejarah dan kekayaan budaya Islam di Bumi Khatulistiwa.
“Masjid ini bukan hanya tempat shalat, tapi juga tempat belajar sejarah dan nilai-nilai Islam Nusantara,” ujar Ustaz Muhammad Zain, salah satu pengurus masjid.
BACA JUGA:Wisata Religi 2025: Menyusuri Jejak Sejarah di Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin
Agenda Wisata Religi 2025
Pada tahun 2025, Pemerintah Kota Pontianak dan Dinas Pariwisata Kalimantan Barat mengagendakan berbagai kegiatan wisata religi, termasuk:
Festival Warisan Islam Pontianak (Juli 2025)
Menampilkan seni Islami, bazar kuliner khas Melayu, serta tur sejarah ke Masjid Jami’ dan kompleks Kesultanan.