Ramu Umar

--

"Saya sulit membayangkan bagaimana bisa Anda mengundang orang luar masuk ke kamp militan...." kata saya kepada Umar. 

"Jangan dibayangkan itu seperti barak militer," ujar Umar. "Itu seperti kampung biasa. Kampung terbuka. Luas kampung itu seperti satu kecamatan di sini," jawab Umar. 

Pada hari perkawinan, Umar berhasil meyakinkan pimpinan kamp militan agar keamanan keluarga istrinya dijamin. Termasuk keamanan perasaan mereka. Salah satu caranya: menghapus adat yang bisa dianggap menakutkan. 

Menurut Umar, di kamp itu perkawinan harus dilaksanakan dengan adat militan. Yakni, begitu mempelai selesai mengucapkan akad nikah, terdengarlah rentetan suara tembakan ke udara. 

"Jangan lakukan itu. Nanti keluarga istri saya takut," pinta Umar. 

Permintaan tersebut dipenuhi. Tidak ada tembakan ke udara. 

Umar tidak lama di Filipina Selatan. Ia tidak aman. Sering jadi sasaran operasi militer. Beberapa kali juga Umar diberitakan tewas dalam sebuah operasi antiteror. 

Ketika suasana tidak lagi aman, Umar meninggalkan Mindanao. Istri diajak serta. Umar menelusuri balik jalan ketika ia datang ke sana. Lewat Tawao (Sabah) ke Nunukan. Lalu, ke Tarakan dan ke Jakarta. 

Tidak lama di Jakarta, Umar harus pergi ke Pakistan. Statusnya sudah buron teroris internasional. Kepalanya sudah seharga Rp 10 miliar. Amerika menjanjikan itu: barangsiapa bisa memberikan informasi tentang kebedaraan Umar Patek akan mendapat hadiah 1 juta dolar AS. 

Umar pun harus mengurus paspor: di imigrasi Jakarta Timur. Pun, istrinya yang sebenarnya masih warga negara Filipina. Urusan paspor pun lancar. Pun istrinya, dapat paspor Indonesia. Waktu itu belum ada e-KTP. 

Waktu mengurus paspor Umar menggunakan nama baru: Anis Ja’far Alawy. Ia pilih nama belakang Alawy berdasar pengalamannya selama di Afghanistan. Dengan nama belakang Alawy, urusan lancar. Itu nama yang sangat umum di sana –Pakistan, Iran, Irak, sampai Afghanistan. Yakni, nama yang memberikan asosiasi ke penganut Syiah. 

Setelah mendapat paspor, Umar mengurus visa Pakistan di kedutaan Pakistan di Jakarta. Lancar. Sekali lagi, Alawy menjadi password-nya. Padahal, nama marga Umar yang asli adalah Bawazier. Baik dari bapak maupun ibunya. 

Anda pun sudah tahu: Umar Patek ditangkap intelijen Amerika-Pakistan di Abbottabad. Itu tahun 2011. 

Saya pernah ke Abbottabad. Sebelum Covid-19. Untuk ke Abbottabad itu, saya harus bermobil dari Islamabad ke arah timur laut. Melewati daerah miskin. Gersang. Bergunung. Kian ke timur laut kian tinggi pegunungannya. 

Jalan raya itu, kalau terus ke timur laut, akan sampai di Provinsi Kunming, Tiongkok. Ada bus umum jurusan Pakistan–Tiongkok lewat Abbottabad. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan