Sembilan Daerah Belum Naikkan Status Siaga Darurat

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Minggu , 08 Jun 2025 - 21:35

M Iqbal Alisyahbana. Foto: Istimewa--

Sebelumnya, BPBD Sumsel bersama instansi terkait telah menggelar rapat

koordinasi lintas sektor guna mendorong percepatan peningkatan status siaga di

tingkat provinsi.

Hal ini didasarkan pada terpenuhinya syarat administratif, yakni minimal dua

kabupaten/kota telah menetapkan status siaga.

Selain itu, data peningkatan hotspot pada Mei yang mencapai 523 titik—dua kali

lipat dibanding April—serta kejadian karhutla di Ogan Ilir dan informasi dari BMKG

mengenai awal musim kemarau, memperkuat urgensi penetapan status siaga.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus hingga

Oktober mendatang. (*)

sembilan daerah belum naikkan status siaga darurat                            rel, palembang – hingga awal juni 2025, sebanyak sembilan daerah rawan
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sumatera selatan belum juga menaikkan
status siaga darurat bencana asap.
padahal, sebagian wilayah di provinsi ini telah memasuki musim kemarau dan terjadi
peningkatan signifikan jumlah hotspot.
“ada 12 daerah yang rawan karhutla di sumsel. hingga saat ini baru beberapa yang
menaikkan status siaga. kita harapkan daerah secepatnya bisa menaikkan status
menjadi siaga untuk mengantisipasi lebih dini karhutla,” ujar kepala badan
penanggulangan bencana daerah (bpbd) sumsel, m iqbal alisyahbana, sabtu
(7/6/2025).
baca juga:bayar di tanggal 10 juni tidak didenda
kesembilan daerah yang belum menaikkan status siaga itu yakni kabupaten ogan
ilir, banyuasin, muara enim, oku, oku timur, oku selatan, musi rawas, musi
rawas utara, dan lahat.
sementara tiga daerah lain yang telah menaikkan status siaga adalah musi
banyuasin (muba), ogan komering ilir (oki), dan penukal abab lematang ilir
(pali).
selain itu, kota prabumulih—meski tidak termasuk dalam daftar daerah rawan—juga
telah menaikkan status siaga karena memiliki potensi kebakaran lahan.
iqbal menyebut, sebagian besar daerah yang belum menetapkan status siaga
sebenarnya telah memproses dokumen administratifnya dan hanya tinggal
menunggu tanda tangan kepala daerah masing-masing.
baca juga:update dokumen rtrw yang berlaku
“sudah di meja kepala daerah, tinggal menunggu tanda tangan saja. kita akan terus
dorong agar secepatnya menaikkan status siaga,” katanya.
ia menambahkan, beberapa daerah yang belum menetapkan status siaga justru
memiliki lahan gambut dan riwayat sebagai wilayah langganan karhutla, seperti
ogan ilir, muara enim, musi rawas, dan muratara. “daerah yang belum menaikkan
status dan memiliki lahan gambut akan jadi atensi kita,” tegasnya.
sebelumnya, bpbd sumsel bersama instansi terkait telah menggelar rapat
koordinasi lintas sektor guna mendorong percepatan peningkatan status siaga di
tingkat provinsi.
baca juga:pemkab muba salurkan bantuan korban banjir di bayung lencir
hal ini didasarkan pada terpenuhinya syarat administratif, yakni minimal dua
kabupaten/kota telah menetapkan status siaga.
selain itu, data peningkatan hotspot pada mei yang mencapai 523 titik—dua kali
lipat dibanding april—serta kejadian karhutla di ogan ilir dan informasi dari bmkg
mengenai awal musim kemarau, memperkuat urgensi penetapan status siaga.
bmkg memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada agustus hingga
oktober mendatang. (*)