Shockbreaker Rusak, Ancaman Nyata untuk Keselamatan dan Kenyamanan Berkendara

--
Selain itu, ban mobil juga menjadi korban utama. Ban akan cepat aus secara tidak merata akibat tekanan yang tidak seimbang saat mobil melintasi jalanan yang kasar.
Hal ini bukan hanya meningkatkan biaya perawatan, tetapi juga mengurangi keamanan berkendara.
BACA JUGA:Dikira HP Sultan, Padahal Cuma Sejutaan! Ini Deretan HP Samsung Murah yang Bikin Tetangga Mupeng
Tanda-Tanda Shockbreaker Rusak
Beberapa tanda umum bahwa shockbreaker sudah bermasalah antara lain:
Munculnya getaran berlebihan saat berkendara.
Mobil terasa miring ke salah satu sisi saat diparkir.
Oli bocor dari bagian shockbreaker.
Suara berdecit atau berisik saat mobil melewati jalan rusak.
Ban aus tidak merata.
Mobil terasa limbung saat bermanuver.
Saran Perawatan dan Pencegahan
Pemeriksaan shockbreaker sebaiknya dilakukan minimal setiap 20.000 kilometer atau saat mobil mulai menunjukkan gejala yang tidak biasa.
Jika ditemukan kerusakan, segera lakukan penggantian dengan suku cadang asli dan pemasangan oleh teknisi berpengalaman.
“Jangan tunggu sampai mobil benar-benar sulit dikendalikan. Shockbreaker bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan,” tutup Andi Surya