Sering Diabaikan, Filter Udara Kotor Bisa Rusak Mesin dan Boroskan Bahan Bakar

--
3. Peningkatan Emisi Gas Buang
Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan emisi berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang berlebih. Ini bukan hanya merugikan lingkungan, tapi juga bisa membuat mobil gagal uji emisi.
4. Kerusakan Komponen Mesin
Partikel kecil yang lolos karena filter kotor dapat masuk ke ruang bakar dan mengikis bagian dalam mesin, seperti dinding silinder dan piston. Kerusakan ini biasanya tidak langsung terasa, tapi berdampak jangka panjang.
5. Asap Knalpot Menjadi Hitam
Salah satu tanda visual filter udara bermasalah adalah keluarnya asap knalpot berwarna hitam pekat. Ini akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
6. Penumpukan Kerak Karbon
Udara kotor juga bisa menyebabkan penumpukan karbon di dalam ruang bakar dan throttle body. Akibatnya, kerja mesin jadi tidak stabil dan lebih mudah overheating.
BACA JUGA:Waspadai! Ini Dampak dan Penyebab Kerusakan Cangka Empat (Cross Joint) pada Mobil
Kapan Harus Dibersihkan atau Diganti?
Pembersihan: Disarankan setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung kondisi jalan dan lingkungan tempat mobil sering digunakan.
Penggantian: Filter udara sebaiknya diganti setiap 12.000–15.000 km. Jika mobil sering melewati jalanan berdebu atau di sekitar proyek konstruksi, pergantian bisa dilakukan lebih cepat.
“Banyak orang pikir filter udara bisa dicuci terus-menerus, padahal jenis tertentu seperti dari bahan kertas atau serat sintetis harus diganti, bukan dicuci,” jelas Adit.
Jenis Filter Udara
OEM (Original Equipment Manufacturer): Umumnya terbuat dari kertas, murah tapi harus diganti rutin.