Efek Fatal Salah Isi Bahan Bakar, Pemilik Kendaraan Harus Lebih Waspada

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Kamis , 12 Jun 2025 - 08:30

efek fatal salah isi bahan bakar, pemilik kendaraan harus lebih waspada                            rel,bacakoran.co – kasus kesalahan dalam pengisian bahan bakar di spbu masih kerap terjadi dan dapat berakibat fatal bagi kendaraan.
tidak sedikit pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, yang lalai atau tidak mengetahui jenis bahan bakar yang sesuai untuk mesinnya.
menurut data dan laporan sejumlah bengkel resmi, salah isi bahan bakar menjadi salah satu penyebab kerusakan sistem mesin yang paling sering terjadi akibat kelalaian pengguna.
baca juga:2 kelebihan keyless entry, sistem kunci yang bekerja berdasarkan jarak
mobil bensin diisi solar, mesin bisa mati total
salah satu kasus yang paling sering terjadi adalah kendaraan bermesin bensin tidak sengaja diisi dengan bahan bakar solar. solar yang memiliki titik nyala lebih tinggi dibanding bensin menyebabkan mesin bensin sulit melakukan pembakaran.
"jika mobil bensin diisi solar, mesin akan brebet, kehilangan tenaga, bahkan bisa mati di tempat. ini karena solar tidak mudah terbakar dalam ruang bakar mesin bensin," ujar ibrohim, foreman teknisi dari bengkel resmi nissan bintaro.
kerusakan akibat salah bahan bakar ini tidak berhenti di situ. solar yang bersifat lebih kental dan berminyak bisa menyebabkan sumbatan pada sistem bahan bakar seperti injektor dan pompa.
jika tidak segera dikuras dan dibersihkan, sistem pembakaran akan rusak dan membutuhkan penggantian komponen dengan biaya mahal.
baca juga:waspadai! ini dampak dan penyebab kerusakan cangka empat (cross joint) pada mobil
mobil diesel diisi bensin, timbul knocking dan overheat
kesalahan sebaliknya, yaitu mengisi mobil diesel dengan bensin, juga sangat berbahaya. karena mesin diesel bekerja tanpa busi dan mengandalkan tekanan kompresi tinggi untuk membakar bahan bakar, bensin yang lebih mudah terbakar bisa menyebabkan pembakaran prematur atau knocking.
"pembakaran yang terlalu cepat dapat menyebabkan knocking parah. kalau terus dipaksa jalan, piston bisa jebol, dan kerusakan menyebar ke bagian mesin lainnya," tambah ibrohim.
selain knocking, efek lain yang sering muncul adalah overheat akibat pembakaran tidak sempurna. mesin menjadi tidak stabil dan mengeluarkan asap berlebih dari knalpot.
baca juga:ciri-ciri ball joint mobil aus atau oblak, waspadai gejalanya sebelum fatal!
kerusakan sistem emisi dan biaya perbaikan yang tinggi
salah isi bahan bakar juga dapat berdampak pada sistem emisi kendaraan. salah satu komponen yang sering terdampak adalah catalytic converter, yang bertugas menyaring gas buang. jika rusak, bukan hanya polusi yang meningkat, namun performa mesin pun akan menurun drastis.
“untuk mobil-mobil modern, kesalahan ini juga bisa merusak sensor-sensor elektronik di sistem pembakaran. sekali rusak, biaya perbaikannya bisa jutaan rupiah,” kata denny, teknisi dari bengkel speedwork indonesia.
apa yang harus dilakukan jika salah isi bahan bakar?
jika anda tidak sengaja mengisi bahan bakar yang salah, jangan menyalakan mesin. segera minta bantuan teknisi atau towing ke bengkel untuk menguras tangki dan membersihkan sistem bahan bakar. makin cepat ditangani, makin kecil risiko kerusakan.
baca juga:ciri-ciri ball joint mobil aus atau oblak, waspadai gejalanya sebelum fatal!
berikut langkah-langkah jika salah isi bahan bakar:
1. jangan hidupkan mesin.
2. hubungi teknisi atau layanan derek.
3. lakukan pengurasan tangki secara menyeluruh.
4. cek injektor, filter bahan bakar, dan sistem pembakaran.
5. periksa catalytic converter dan sensor mesin.
pentingnya edukasi dan perhatian di spbu
untuk menghindari kejadian ini, penting bagi pengendara untuk lebih teliti saat mengisi bbm.
pastikan mengetahui jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan anda, biasanya tertera pada tutup tangki atau buku manual kendaraan.
pihak spbu juga diimbau untuk memberikan pelatihan tambahan kepada petugas agar lebih teliti dalam melayani pelanggan, terutama yang meminta diisikan bahan bakar secara verbal tanpa memastikan jenisnya.***