Lima Daerah Siaga Asap Karhutla

Reporter: Arul |

Editor: Arul |

Sabtu , 14 Jun 2025 - 20:29

PADAM: Ilustrasi petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api di lahan yang terbakar. Foto: dok/ist\--

lima daerah siaga asap karhutla                            rel, palembang – lima daerah di provinsi sumatera selatan (sumsel) kini telah
menetapkan status siaga bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan
(karhutla).
penetapan ini menyusul langkah terbaru dari kabupaten banyuasin yang resmi
menaikkan statusnya.
“banyuasin sudah menetapkan status siaga, jadi total saat ini ada lima daerah di
sumsel,” kata kepala pelaksana bpbd sumsel, m iqbal alisyahbana, jumat
(13/6/2025).
empat daerah lain yang lebih dulu menaikkan status siaga adalah ogan komering
ilir (oki), musi banyuasin (muba), penukal abab lematang ilir (pali), dan kota
prabumulih.
baca juga:optimalisasi perkembangan motorik anak
dari kelima daerah tersebut, hanya prabumulih yang tidak termasuk kawasan rawan
karhutla.
“prabumulih tidak termasuk daerah rawan karhutla, tapi dampaknya tetap bisa
dirasakan karena asap bisa menyebar ke wilayah itu,” ujarnya.
dengan tambahan banyuasin, saat ini masih ada delapan daerah rawan yang belum
menaikkan status siaga, yakni ogan ilir, muara enim, lahat, ogan komering ulu
(oku), oku timur, oku selatan, dan musi rawas (mura).
menurut iqbal, dua daerah yakni ogan ilir dan muara enim menjadi prioritas untuk
segera menyusul karena keduanya memiliki kawasan lahan gambut yang luas dan
rentan terbakar.
baca juga:apresiasi pemkot raih predikat wtp
di sisi lain, pemerintah provinsi sumsel juga sedang memproses penetapan status
siaga bencana asap di tingkat provinsi.
saat ini surat keputusan tersebut masih berada di biro hukum setda sumsel.
“sudah di biro hukum, kita masih menunggu,” tambah iqbal.
jika status siaga tingkat provinsi resmi ditetapkan, pemprov sumsel berencana
segera mengajukan bantuan empat unit helikopter dan operasi modifikasi cuaca
(omc) ke pemerintah pusat.
selain itu, juga akan dilaksanakan apel kesiapsiagaan lintas instansi sebagai bentuk
koordinasi penanggulangan karhutla. (*)