Kenapa Apple Ogah Bikin Chatbot Sendiri?

Pada ajang WWDC 2025 yang digelar 9 Juni lalu, Apple memperkenalkan banyak hal: pembaruan iOS 26, pembaruan fitur Apple Intelligence, hingga penguatan privasi pengguna.-ist-

Tidak akan ada AI yang sok tahu, bicara panjang lebar tanpa ditanya.

Apple akan fokus pada pengalaman yang sesuai dengan filosofi mereka: privasi, desain, dan kemudahan penggunaan.

BACA JUGA:Selisih Rp 400 Ribu, Mana HP Gaming Rp 1 Jutaan Terbaik Antara Samsung Galaxy A05 dan Xiaomi Redmi 13?

Misalnya, bayangkan Siri yang di-upgrade dengan pemahaman konteks yang lebih dalam, bisa menjawab pertanyaan, membantu menulis, bahkan membuat jadwal—semua itu dilakukan secara lokal, tanpa mengirim data ke server pihak ketiga.

Bisa jadi, itu adalah versi chatbot Apple di masa depan: AI yang bijak, bukan cerewet.

Kesimpulan: Lambat, Tapi (Mungkin) Menang

Dalam dunia yang cepat berubah seperti teknologi, strategi "tunggu dan lihat" bisa terasa berisiko.

BACA JUGA:Galaxy S25 Edge: Tipis, Canggih, Tapi Harganya?

Tapi Apple bukan perusahaan biasa. Mereka bukan hanya bermain cepat, mereka bermain lama.

Apple tahu bahwa pengguna mereka tidak sekadar mencari fitur baru, tapi pengalaman yang nyambung.

Daripada membuat chatbot hanya karena semua orang melakukannya, mereka memilih membangun sistem AI yang benar-benar terasa alami.

Jadi, kalau kamu masih menunggu Apple punya ChatGPT-nya sendiri, bersabarlah.

BACA JUGA:Xperia 10 VII: Smartphone Sony Harga Masuk Akal?

Bisa jadi saat chatbot Apple benar-benar hadir, semua orang akan berkata, "Kenapa baru sekarang?" — dan Apple akan menjawab seperti biasa: karena sekarang adalah saat yang tepat. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan