PGRI Soroti Ketimpangan Penerimaan Siswa Baru, Sekolah Swasta Diminta Tak Jadi Pelengkap

PGRI Soroti Ketimpangan Penerimaan Siswa Baru, Sekolah Swasta Diminta Tak Jadi Pelengkap-ist/net-
Rel, Bacakoran.co – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) angkat bicara soal pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai belum mencerminkan keadilan dan pemerataan pendidikan.
Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, menegaskan bahwa sekolah swasta tidak boleh hanya dianggap sebagai pelengkap dalam sistem pendidikan nasional.
Dalam pernyataannya pada Senin (30/6/2025), Unifah menekankan bahwa sekolah swasta perlu mendapat perlakuan dan dukungan yang setara sebagaimana sekolah negeri.
Ia juga menyerukan agar afirmasi kebijakan terhadap sekolah swasta diintegrasikan langsung dalam desain sistem penerimaan siswa baru.
“Afirmasi kebijakan terhadap sekolah swasta harus diintegrasikan dalam desain sistem penerimaan siswa baru, bukan sekadar diletakkan di pinggiran sebagai pelengkap,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini sistem penerimaan siswa seperti zonasi dan jalur prestasi belum berjalan merata di berbagai daerah.
BACA JUGA:Tragis! Kebakaran Hanguskan 37 Kios di Pasar Pulau Mas Empat Lawang, Kerugian Capai Rp700 Juta
BACA JUGA:Begini 5 Rekomendasi Wisata Religi di Bojonegoro
Hal ini justru menimbulkan ketimpangan baru antara sekolah favorit dan nonfavorit.
“Keadilan dan transparansi dalam penerimaan siswa baru masih menjadi titik rawan, terutama dengan sistem domisili dan jalur prestasi yang belum seragam pelaksanaannya,” tambahnya.
Kondisi tersebut kian kompleks di daerah dengan jumlah sekolah unggulan yang terbatas, sementara daya tampung tidak sebanding dengan jumlah calon siswa. Alhasil, sekolah swasta kerap menjadi pilihan terakhir, bukan karena kualitasnya, tetapi karena sistem yang tidak berpihak.
PGRI mendorong adanya reformasi besar dalam sistem penerimaan murid baru, yang tidak hanya berorientasi pada redistribusi siswa, tetapi fokus pada pemerataan mutu pendidikan di semua satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta.
“Pemerintah harus fokus memperkuat sekolah-sekolah di zona nonfavorit, terutama melalui peningkatan kualitas SDM, sarana pendidikan, serta dukungan dari komunitas,” tegas Unifah.