Dukun ‘Palsu’ Tipu Warga Ratusan Juta

JENGLOT: Tersangka Carles dan barang bukti jenglot saat diamankan di Mapolsek Kertapati. Foto : ist--

REL, Palembang - Bermodalkan jenglot yang dibelinya secara online, Carles (41) mengaku sebagai dukun dengan modus menjanjikan bisa menggandakan uang. Warga Jl Abi Kusno CS, Lr Serumpun, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang itu menipu korbannya, berinisial MA (59) warga Kelurahan 7 Ulu hingga merugi hingga ratusan juta rupiah.

Kok bisa? Kasus penipuan tersebut berlangsung, awal Desember 2024 silam. Awalnya, korban berawal berkunjung ke rumah saudaranya dan dikenalkan dengan tersangka yang mengaku bisa menggandakan uang.

Percaya, korban lantas menyerahkan uang sebesar Rp13,7 juta kepada sang dukn palsu. Tapi, tersangka terus meminta agar korban menambahkan uang lagi, sehingga total mencapai Rp110 juta. Nahas, hingga korban melapor ke pihak berwajib, tersangka tak kunjung memberikan uang yang dijanjikan, bahkan modal uang yang diserahkannya pun tak dikembalikan.

BACA JUGA:Kompak Dukung Penguatan Karakter Generasi Muda

Tersangka sendiri akhirnya berhasil diamankan pihak Polsek Kertapati di kediamannya, meski sempat mencoba kabur lewat pintu belakang ia berhasil diringkus. “Dalam melakukan aksinya, pelaku ini terlebih dahulu memperlihatkan jenglot dan kerang yang disertai minyak ritual pada korban. Dengan melakukan ritual tertentu ini, pelau mengelabui korbannya dan bersedia mentransfer dengan total mencapai Rp110 juta," ungkap Kapolsek Kertapati, AKP Angga Kurniawan, pada Jumat (4/7).

Korban sempat diminta menunggu beberapa hari sehari, setelah penggandaan berhasil. Tersangka berjanji akan menghubungi korban dan menyerahkan uang tersebut ke korban. Hanya saja, korban merasa curiga dengan tersangka yang mengulur waktu dari yang disepakati sebelumnya lalu melaporkannya ke pihak berwajib. “Tersangka kita jerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHP,” tandas Kapolsek. 

Tersangka Carles sendiri berdalih penipuan itu baru pertama kali ia lakukan. Untuk meyakinkan korban, ia memperlihatkan jenglot dan kerang yang dianggap sakti kepada korban, dengan sedikit ritual, tersangka berhasil meyakinkan korban untuk mentransfer uang.

BACA JUGA:Petugas dan Warga Binaan Lapas Jalani Tes Urine

“Saya tidak menjanjikan nominalnya, namun berapapun yang diminta oleh korban akan diberikan. Padahal, kerang dan jenglot yang diakui sebagai benda sakti, saya beli secara online," tegasnya.

Karena memang tidak bisa menggandakan uang, kata Carles lagi, setiap kali ditanyakan oleh korban, dirinya selalu berkelit dan terus mengusahakan uang tersebut dapat segera digandakan. “Uangnya sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari di rumah,” pungkas tersangka. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan