Penerimaan Pajak Sumsel Tembus Rp1,79 Triliun

Achmad Rizwan. Foto: Istimewa--
REL, Palembang – Realisasi pendapatan pajak daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga 8 Juli 2025 mencapai angka fantastis, yakni sebesar Rp1,79 triliun. Angka tersebut menunjukkan capaian 47,87 persen dari target pajak tahun ini yang dipatok sebesar Rp3,7 triliun.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel, Achmad Rizwan, dalam keterangannya di Palembang, Kamis (10/7), menjelaskan bahwa penerimaan pajak tersebut didominasi oleh beberapa jenis pajak utama.
“Sumber penerimaan tertinggi berasal dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) yang telah mencapai Rp811 miliar, atau 57,49 persen dari target sebesar Rp1,4 triliun,” ungkapnya.
Selain PBB-KB, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) juga menyumbang angka signifikan, yakni sebesar Rp367 miliar atau 48,30 persen dari target Rp761 miliar. Disusul oleh Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) yang mencatat realisasi sebesar Rp328 miliar, atau 41,13 persen dari target Rp797 miliar.
BACA JUGA:Kuartal I 2025, Produksi Batu Bara Lahat Tembus 14,4 Juta
Rincian Realisasi Pajak Sumsel hingga 8 Juli 2025, PBB-KB: Rp811 miliar dari target Rp1,4 triliun (57,49%), PKB: Rp367 miliar dari target Rp761 miliar (48,30%), BBN-KB: Rp328 miliar dari target Rp797 miliar (41,13%), Pajak Rokok: Rp265 miliar dari target Rp730 miliar, Opsen MBLB: Rp2,9 miliar dari target Rp2,92 triliun (10,51%), Pajak Alat Berat: Rp80 juta dari target Rp4,1 miliar (1,95%) dan Pajak Air Permukaan (PAP): Rp19,2 miliar dari target Rp16,7 miliar (114,85%).
Menariknya, Pajak Air Permukaan (PAP) justru menjadi satu-satunya jenis pajak yang telah melampaui target. “Penerimaan dari PAP tercatat Rp19,2 miliar, atau 114,85 persen dari target yang hanya Rp16,7 miliar. Ini menunjukkan peningkatan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak di sektor tersebut,” kata Rizwan.
Achmad Rizwan menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak untuk mengejar sisa target. Hal ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Sumsel dalam memperkuat pendapatan asli daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan pembangunan daerah.
BACA JUGA:Pastikan Kedisiplinan ASN Dalam Pelayanan Publik
“Kami mendorong masyarakat untuk terus taat pajak, apalagi saat ini kemudahan pembayaran pajak sudah tersedia secara digital, seperti melalui e-Samsat dan aplikasi Bapenda,” ujarnya.
Menurut analis fiskal lokal, capaian hampir 48 persen di pertengahan tahun ini menunjukkan tren positif pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan kontribusi besar dari sektor otomotif dan energi (bahan bakar), hal ini juga menandakan tingginya mobilitas dan konsumsi masyarakat.
Namun demikian, catatan rendah pada pajak alat berat dan opsen MBLB masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, terutama dalam menggali potensi dari sektor pertambangan dan konstruksi. (*)